Mohon tunggu...
Rosdiana
Rosdiana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Saya Rosdiana Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta jurusan Jurnalistik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memperdalam Ilmu Kalam dengan Memahami Khawarij dan Pemikirannya

2 Januari 2024   16:24 Diperbarui: 2 Januari 2024   17:35 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Aliran Khawarij adalah salah satu aliran dalam sejarah awal Islam yang muncul pada masa Khilafah pertama. Mereka dipandang sebagai kelompok yang keras dan radikal dalam menegakkan kebenaran agama. Salah satu konsep utama yang menjadi ciri khas Khawarij adalah "takfir" atau menyatakan orang Muslim yang melakukan dosa besar sebagai kafir. Mereka percaya bahwa hanya orang-orang yang mengikuti ajaran mereka yang benar-benar mengikuti Islam, sementara pemimpin yang mereka anggap melakukan kesalahan besar dianggap kafir dan layak dijatuhkan hukuman.

Pemikiran Khawarij sangat kuat terkait dengan konsep keadilan dan kebenaran dalam Islam. Mereka menekankan bahwa pemerintahan harus berlandaskan prinsip-prinsip agama secara ketat, dan siapapun yang tidak mematuhi ajaran agama secara sempurna dianggap sebagai kafir. Pandangan ini mengakibatkan konflik dengan pemerintahan yang mereka anggap tidak memenuhi standar keislaman yang mereka tetapkan.

Selain itu, aliran Khawarij memiliki pemahaman yang sangat literal terhadap ayat-ayat Al-Qur'an, yang menyebabkan mereka cenderung menafsirkan teks suci tersebut secara harfiah tanpa mempertimbangkan konteks dan interpretasi yang lebih luas. Mereka juga cenderung melihat ajaran-ajaran agama dalam dimensi hitam-putih, tanpa mempertimbangkan nuansa atau keadaan khusus yang mungkin mempengaruhi situasi. Khawarij memiliki kelompok-kelompok terpenting yaitu: al-Muakimah, al-Azariqah, al-Najdiyah, al-Baihasiyah, al-Ajaridah, al-Tsa'labah, al-ufriah dan beberapa kelompok lainnya.

Dalam sejarah, Khawarij terlibat dalam banyak konflik dengan pemerintah Islam pada masa itu, seperti dalam peristiwa pertempuran Siffin. Meskipun memiliki kegigihan dalam mempertahankan keyakinan mereka, aliran Khawarij secara gradual mulai memudar. Namun, pengaruh pemikiran mereka tetap terasa hingga saat ini, terutama dalam bentuk-bentuk ekstremisme dan radikalisme yang masih ada di dunia Islam. Meskipun jumlahnya tidak besar, pengaruh Khawarij masih bisa dirasakan dalam dinamika pemikiran keagamaan di masa kini.

Sekian artikel tentang khawarij, semoga dapat membantu!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun