Memahami Kecenderungan Diri Sendiri
Pernahkah kamu bertanya pada diri sendiri, mengapa kamu begitu marah dan tersinggung saat orang bertanya kapan nikah dll?
Apakah hanya karena hal itu masuk kategori urusan pribadi dan kamu tak ingin membicarakannya dengan semua orang?
Kalau hanya karena itu, tentu kamu tak perlu sakit hati hingga menjadi malas bersilaturahmi bukan?
Tentu ada alasan yang lebih kuat yang menjadi pemicunya. Bisa saja karena kamu memang tidak bahagia dengan hidup pribadimu. Mungkin kamu ingin mencapai sesuatu yang dianggap hebat oleh orang lain, ingin membuktikan diri, mencari pengakuan dan penerimaan. Namun hal itu belum tercapai.
Misalnya, mungkin kamu udah lama ingin punya anak tapi semua usaha yang kamu lakukan tidak kunjung berhasil.
Saat orang lain menanyakan hal itu, "kapan hamil?", maka seolah titik ketidakbahagiaan dalam dirimu ditekan tepat di pusatnya lalu kamu sakit hati. Lalu kamu menyalahkan orang itu telah membuatmu sakit hati.
Padahal bila saja kamu punya persepsi yang baik tentang dirimu sendiri, merasa content dan bersyukur untuk apapun tahap kehidupan yang sedang kau jalani, maka apa yang dikatakan orang lain tidak akan begitu berpengaruh.
Biarkan Orang Lain Memiliki Pendapat Sendiri
Biarkan orang lain mengucapkan pendapat dan nasehatnya baik diminta maupun tidak tanpa merasa terbebani harus memenuhi ekspektasi semua orang.
Hanya karena semua sepupu seumuran udah pada nikah bukan berarti kamu juga wajib kudu nikah pada umur segitu kan?