Tulungagung, sebuah kabupaten di Jawa Timur, telah lama dikenal sebagai "Kota Marmer". Kekayaan alam marmer yang melimpah telah menjadi identitas dan tulang punggung perekonomian daerah ini. Sejak zaman dahulu, masyarakat Tulungagung telah memiliki keahlian dalam mengolah marmer menjadi berbagai bentuk karya seni. Keterampilan ini diwariskan secara turun-temurun dan menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas budaya masyarakat Tulungagung.
Hari ini, marmer Tulungagung bukan hanya sekadar bahan bangunan, tetapi juga medium ekspresi seni yang tak terbatas. Dengan kualitas yang tinggi dan variasi warna yang kaya, marmer Tulungagung telah menjadi komoditas yang diminati baik di pasar domestik maupun internasional.
Tulungagung memiliki cadangan marmer sekitar 3,5 miliar ton dengan kualitas yang tinggi. Marmer Tulungagung terkenal dengan warna-warna alamnya yang khas, seperti putih, krem, hitam, dan hijau. Variasi warna ini memungkinkan para pengrajin menciptakan desain yang unik dan menarik. Â
Jenis-Jenis Marmer yang Dominan
- Marmer Kawi Agung: Terkenal karena kualitasnya yang tinggi dan detailnya yang cocok untuk berbagai produk kerajinan.
- Marmer Ondolino Tulungagung: Memiliki warna dasar putih dengan corak abu-abu atau gelap yang cocok untuk lantai dan dinding.
- Marmer Kuning Tulungagung: Memiliki warna dasar kuning atau krem dengan urat-urat berwarna cokelat atau gelap, sering digunakan untuk lantai.
- Marmer Hijau Tulungagung: Memiliki warna dasar hijau menawan dengan serat-serat berwarna lebih terang yang cocok untuk menciptakan suasana segar pada lantai dan dinding.
- Marmer Crema Tulungagung: Memiliki warna dasar krem dengan serat-serat indah yang sering digunakan untuk lantai, dinding, dan aplikasi desain interior.
- Marmer Andesit Merapi: Berasal dari lereng Gunung Merapi di Yogyakarta dengan warna abu-abu gelap hingga hitam yang unik dan sering digunakan untuk pembuatan patung dan elemen arsitektur.
- Marmer Bengkulu: Memiliki warna putih hingga krem dengan serat alami yang menarik dan sering digunakan dalam proyek interior dan eksterior.
Tulungagung memang memiliki industri marmer yang sangat berkembang dan berpengaruh besar dalam ekonomi lokal. Keterampilan mengolah marmer telah menjadi warisan budaya masyarakat Tulungagung. Teknik-teknik tradisional seperti ukir, pahat, dan poles telah diasah selama bergenerasi. Selain itu, para pengrajin juga mampu mengadopsi teknologi modern seperti mesin CNC untuk menghasilkan produk yang lebih presisi dan kompleks.
Produk-produk marmer Tulungagung memiliki permintaan yang tinggi baik di pasar domestik maupun internasional. Di pasar domestik, marmer Tulungagung banyak digunakan untuk keperluan konstruksi, dekorasi interior, dan pembuatan souvenir. Sementara itu, di pasar internasional, marmer Tulungagung dikenal karena kualitas dan desainnya yang unik, sehingga banyak diminati oleh negara-negara seperti Jepang, Amerika Serikat, dan Eropa. Tahun 2019 nilai ekspor produk kerajinan batu dan marmer dari Tulungagung mencapai sekitar Rp 400 juta ke Hamburg, Jerman. Tahun 2021 nilai ekspor nonmigas dari Indonesia mencapai US$ 19,67 miliar, dengan Jawa Timur sebagai salah satu provinsi utama penghasil marmer. Tulungagung memang memiliki reputasi yang baik dalam industri marmer dan kerajinan batu, dengan produk-produknya yang diminati di berbagai negara.
Elemen-Elemen Ekosistem
- Penambang: Mereka yang bertugas mengekstrak marmer dari tambang.
- Pengrajin: Mereka yang mengolah marmer menjadi berbagai produk, mulai dari yang sederhana seperti asbak, patung, hingga yang kompleks seperti meja, wastafel, dan lantai.
- Desainer: Mereka yang menciptakan desain-desain baru untuk produk kerajinan marmer.
- Pedagang: Mereka yang memasarkan produk kerajinan marmer, baik secara langsung, melalui toko fisik, maupun secara online melalui platform e-commerce.
- Pemerintah: Memberikan dukungan kebijakan, regulasi, dan fasilitas untuk pengembangan industri, seperti pelatihan, sertifikasi, dan akses pasar.
- Asosiasi Industri: Organisasi yang menaungi para pelaku industri kerajinan marmer, berperan dalam mempersatukan pelaku industri, melakukan promosi, dan memperjuangkan kepentingan bersama.
Peluang Ekonomi Kreatif Marmer di Tulungagung
- Industri Kerajinan Tangan: Tulungagung terkenal dengan produksi kerajinan tangan, terutama marmer. Pengrajin lokal dapat menghasilkan produk-produk unik dengan nilai seni yang tinggi, yang dapat dipasarkan baik secara lokal maupun internasional.
- Pariwisata Kreatif: Potensi pariwisata di Tulungagung dapat dikembangkan dalam konteks sektor ekonomi kreatif, seperti desa wisata kerajinan marmer.
- Pengembangan Produk Baru: Limbah marmer dari produksi industri dapat dimanfaatkan oleh pengrajin untuk membuat produk kerajinan yang bernilai ekonomis tinggi.
- Dukungan Pemerintah: Banyak kebijakan yang mendukung perkembangan ekonomi industri marmer, termasuk program kredit lunak dan pelatihan kreativitas.
Contoh Kasus Keberhasilan
- Desa Besole: Desa ini berhasil mengembangkan berbagai produk marmer yang inovatif serta berbagai aplikasi marmer yang direkomendasikan, semakin mengukuhkan reputasi Tulungagung sebagai pusat produksi marmer berkualitas tinggi.
- UMKM Bintang Antik Sejahtera (BAS): Didirikan oleh sekelompok pemuda di Kecamatan Campurdarat Tulungagung, BAS berhasil memasarkan produk-produk marmer mereka ke pasar mancanegara.
- PT. Industri Marmer Indonesia Tulungagung (IMIT): PT IMIT memproduksi slab marmer yang digunakan sebagai ornamen lantai dan dinding, serta memanfaatkan limbah marmer untuk produk kerajinan yang bernilai ekonomis tinggi
Sebagai sentra industri marmer terbesar di Indonesia, Tulungagung telah menunjukkan bagaimana kekayaan alamnya bisa dikembangkan menjadi produk seni dan ekonomi yang bernilai tinggi. Ekosistem ekonomi kreatif yang terbentuk di sekitar industri marmer ini tidak hanya memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal, tetapi juga membuka peluang besar bagi inovasi dan pengembangan lebih lanjut.