Mohon tunggu...
Rosamund Wijaya
Rosamund Wijaya Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - siswa SMA IPEKA BALIKPAPAN

ISTP

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Zaman-zaman Manusia Purba dengan Masa Kini

8 November 2023   11:45 Diperbarui: 8 November 2023   12:23 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

MANUSIA PURBA

Seperti yang kita semua ketahui, manusia merupakan evolusi dari manusia purba. Manusia yang sekarang bisa sampai ke titik ini karena perkembangan yang terjadi pada manusia purba, tapi pernahkah kalian bertanya sebenarnya apa sih itu manusia purba?

Ada banyak sekali teori yang menjelaskan tentang asal usul manusia, tapi salah satu teori yang paling dikenal oleh banyak orang adalah teori evolusi yang dikemukakan oleh Charles Darwin. Teori ini menjelaskan bahwa manusia purba berkembang dari makhluk hidup yang lebih sederhana yang mana melalui proses seleksi alam dan lalu beradaptasi. Adanya bukti-bukti fosil dan genetik membuat teori ini semakin kuat. Tapi tahukah kalian zaman apakah manusia purba mulai ada?

Manusia purba hidup di zaman prasejarah, zaman prasejarah atau yang dikenal sebagai zaman praaksara adalah sebuah masa dimana manusia belum mengenal tulisan. Masa ini ditandai dengan manusia yang masih menggunakan batu dan logam sebagai teknologinya di kala itu. Di masa ini terbagi menjadi 2 zaman, yaitu zaman batu dan juga zaman logam. Zaman batu terdiri dari: paleolitikum, mesolitikum, neolitikum, megalitikum. Sedangkan zaman logam dibagi menjadi 3 periode, yaitu: zaman tembaga, zaman perunggu, dan juga zaman besi.

ZAMAN-ZAMAN PRAAKSARA

Zaman batu tua atau yang banyak dikenal sebagai paleolitikum terjadi pada 50.000 hingga 10.000 sebelum masehi. Zaman ini dipanggil dengan sebutan zaman batu tua tentunya saja karena ada alasannya, yaitu karena manusia purba kala itu masih menggunakan alat-alat dari batu besar kasar yang belum dihaluskan untuk berburu atau memotong kayu. Di zaman ini, manusia purba hidupnya masih sangat tergantung pada alam, mereka hidup dengan cara berburu binatang dan mengumpulkan makanan berupa biji-bijian, sayuran, dan buah dari alam yang dilewatinya.  Kala itu mereka hidup dengan kelompok kecil dan juga masih nomaden atau berpindah-pindah. Zaman ini ditandai dengan peninggalan-peninggalan yang ditemukan, seperti kapak genggam, alat dari tulang binatang, dan juga alat serpih. Semua peralatan ini terbuat dari batu, dan juga tentunya saja memiliki manfaatnya sendiri-sendiri, seperti untuk berburu, bertahan hidup, dan juga bisa untuk mengupas makanan seperti ubi.

Setelah zaman paleolitikum, masuklah ke zaman batu tengah yang terjadi sekitar 10.000 hingga 5.000 sebelum masehi. Zaman ini lebih dikenal dengan sebutan mesolitikum, peralatan batu yang digunakan oleh manusia purba kala itu sudah mulai ada peningkatan. Peralatan batu yang semula masih besar dan kasar kini mulai dimodifikasi oleh manusia purba menjadi batu yang lebih halus dan berukuran lebih kecil. Berbeda dengan zaman paleolithikum, yang mana manusia purbanya masih hidup nomaden dan bergantung sepenuhnya pada alam. Manusia purba di zaman ini sudah mulai hidup menetap, mereka mulai tinggal di dalam gua-gua. Tentunya saja, dengan mulai tinggal di gua memiliki suatu pengaruh, yaitu mereka juga sudah mulai bercocok tanam meski teknik yang digunakan masih sangat sederhana. Tidak hanya tinggal di gua dan bercocok tanam, manusia purba di zaman ini sudah mulai memakan hewan-hewan kecil, seperti ikan.

Di zaman ini, kepercayaan sudah mulai ada. Sistem kepercayaan yang dianut pada zaman Mesolitikum adalah animisme dan dinamisme, bukti dari adanya kepercayaan animisme dan dinamisme ini terdapat pada lukisan di Goa Leang-Leang, Sulawesi dengan gambar telapak tangan wanita serta gambar hewan yang diyakini bisa mengusir roh jahat. Bukan hanya sudah mulai adanya kepercayaan, di zaman ini manusia purba juga sudah mulai melakukan pembagian tugas, sehingga hanya laki-laki saja yang berburu sedangkan para perempuan tinggal di gua untuk mengumpulkan makanan dan juga untuk menjaga anak dan memasak. Di zaman ini sudah mulai ditemukannya kjokkenmoddinger atau yang biasa disebut dengan sampah dapur. Sampah dapur ini ditemukan dalam bentuk tumpukan kulit kerang. Selain dari sampah dapat, ditemukan juga kapak genggam, kapak pendek, hingga pipisan yang mana merupakan batu penggiling. 

Beralih ke zaman selanjutnya, zaman batu baru atau yang sering disebut juga dengan zaman Neolitikum.Selain memiliki sebutan zaman batu baru, Neolitikum juga dikenal sebagai masa bercocok tanam. Karena, pada masa ini terjadi perubahan yang sangat berbeda dari zaman-zaman sebelumnya yaitu dari yang awalnya menggunakan food gathering atau berburu dan meramu berubah menjadi food producing atau memproduksi makanan. Manusia purba di zaman ini mulai memproduksi makanan sendiri dengan cara bercocok tanam, berladang, hingga berternak. Zaman ini ditandai dengan: alat-alat batu sudah diasah dan dihias, manusia purba sudah tinggal menetap, ditemukannya beberapa kebudayaan, seperti kapak persegi, kapak lonjong, dan juga kapak bahu.

Masih sama seperti zaman sebelumnya yang menganut kepercayaan animisme dan dinamisme, hanya saja di zaman ini kepercayaan akan animisme dan dinamisme semakin kuat. Animisme sendiri adalah kepercayaan tentang adanya roh-roh yang memiliki kekuatan di alam gaib, dan dinamisme adalah kepercayaan terhadap benda-benda yang dianggap memiliki kekuatan karena ditempati roh atau merupakan perwujudan dari roh. Bukan hanya kepercayaan yang dianut makin kuat, pada zaman ini juga ditemukannya perhiasan, gelang dan kalung dari batu indah. 

Zaman batu yang terakhir adalah zaman batu besar atau yang biasa dikenal dengan sebutan  zaman megalitikum, alasan mengapa nama tersebut digunakan adalah karena pada saat itu, manusia menggunakan alat dari bahan dasar batu yang memiliki ukuran besar. Contohnya seperti menhi, dolmen, kubur peti batu, sarkofagus, punden berundak, dan patung-patung. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun