Mohon tunggu...
Rosa LolytaHandini
Rosa LolytaHandini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Univeritas Airlangga

Mahasiswa Pre-Klinik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Penggunaan Charcoal sebagai Pemutih Gigi, Apakah Aman dan Efektif?

6 Juni 2024   23:40 Diperbarui: 7 Juni 2024   01:19 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penggunaan charcoal/arang sebagai pemutih gigi telah cukup populer dalam beberapa tahun terakhir, dengan banyak orang yang beralih ke perawatan alami dengan harapan memiliki senyum yang lebih putih. Karena kemampuannya untuk menyerap zat, arang dikatakan dapat menghapus noda dan perubahan warna dari gigi, memberikan pengguna kesempatan untuk tersenyum lebih cerah dan lebih putih tanpa menggunakan bahan kimia yang keras. Namun dengan semua kehebohan tentang tren ini, muncul kekhawatiran tentang kemanjuran dan keamanannya sebagai obat pemutih gigi.

Para peneliti menjelaskan bahwa pemutih gigi arang  berasal dari sumber alami dan keampuhannya dalam membasmi noda di permukaan gigi. Para peneliti berpendapat bahwa permukaan arang yang berpori berfungsi seperti spons, menyerap racun dan kotoran untuk menghilangkan noda dan membuat gigi tampak lebih putih. Popularitas tren ini semakin meningkat dengan banyaknya masyarakat yang mengklaim adanya perubahan yang signifikan pada warna gigi mereka setelah menggunakan perawatan pemutihan yang mengandung arang.

Namun, terlepas dari laporan anekdot ini, masih ada bukti ilmiah yang bertentangan tentang keefektifan arang sebagai agen pemutih gigi. Karena arang bersifat abrasif, beberapa penelitian menunjukkan bahwa arang mungkin memiliki beberapa kemampuan memutihkan. Penelitian lain menyiratkan bahwa efek pemutihan yang terlihat mungkin hanya sekilas dan dangkal. Selain itu, ada kelangkaan penelitian jangka panjang yang menilai keamanan dan kemungkinan kekurangan dari penggunaan arang pada gigi.

Sifat arang yang abrasif adalah salah satu masalah utama dalam menggunakannya untuk memutihkan gigi. Jika digunakan secara berlebihan atau dengan kekuatan yang terlalu besar, arang-terutama jika berbentuk bubuk-dapat menjadi sangat abrasif dan merusak enamel gigi. Seiring waktu, erosi email dapat menyebabkan sensitivitas gigi, penipisan email, dan bahkan kerusakan gigi, yang dapat berbahaya bagi kesehatan mulut.

Selain itu, hal lain yang menjadi perhatian adalah keamanan mengkonsumsi arang, yang sering terjadi saat menggunakan bubuk arang atau pasta gigi. Meskipun secara umum diterima bahwa menggunakan arang aktif dalam jumlah sedikit untuk penggunaan obat tertentu adalah aman, kemanjurannya sebagai bahan pemutih gigi sehari-hari masih diperdebatkan. Jika dikonsumsi secara tidak tepat, menelan arang dapat menyebabkan masalah pencernaan dan mengganggu kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi dan obat-obatan.

Masyarakat harus melakukan pendekatan terhadap penggunaan larutan pemutih gigi arang dengan hati-hati dan skeptis dengan mempertimbangkan faktor-faktor ini. Penting untuk mempertimbangkan kemungkinan bahaya dan kelangkaan data ilmiah yang terkait dengan gerakan ini, bahkan jika itu mungkin tampak sebagai alternatif yang lebih hemat biaya dan alami untuk prosedur pemutihan gigi profesional. Membuat penilaian yang terdidik mengenai kesehatan mulut mereka dan mencegah cedera dapat dicapai dengan berbicara dengan dokter gigi sebelum menggunakan solusi pemutihan berbasis arang.

Pada akhirnya, kesehatan dan keamanan mulut tidak boleh dikorbankan demi mendapatkan senyum yang lebih putih. Meskipun arang adalah elemen kosmetik dalam beberapa produk perawatan mulut, keamanan dan keefektifannya sebagai pemutih gigi masih belum diketahui. Oleh karena itu, pasien harus memprioritaskan prosedur perawatan gigi berbasis bukti dan mencari saran dari para profesional gigi mengenai solusi pemutihan yang aman dan efisien yang sesuai dengan kebutuhan spesifik mereka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun