Mohon tunggu...
Rosalina Ren Maholta
Rosalina Ren Maholta Mohon Tunggu... -

love writing so much

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

How Should I Say that I Miss You So Bad?

19 November 2013   11:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:57 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jelas aku langsung menoleh, dari sisi kanan dia jalan menghampiriku. Tuhan. Kill me right now. Seolah ia tahu apa yang baru saja terjadi. Ia lantas merangkul pundakku. Terasa dia mencoba membuatku tenang atas apa yang baru saja terjadi. Seperti biasa aku selalu merasa nyaman dalam dekapannya. Tetapi rasa nyaman itu selalu hanya ada dalam mimpi, belum pernah nyata atau mungkin tak akan pernah menjadi nyata. Lantas kami berlajan berdua keluar dari keramaian pasar malam.

Aku terbangun dengan rasa aman, nyaman dan tenang. Aku tahu mimpiku tentangnya seolah mengatakan bahwa pikiranku, hatiku, diriku tengah merindukannya. How Should I Say that I Miss You So Bad? Kita bisa saja sering bertemu, tapi entah kenapa semakin dekat malah membuat semakin rindu. Sungguh konyol.

Minggu pagi yang basah dan indah. Aku lantas bergegas ke balkon, mencari tempat yang nyaman untuk diriku sendiri yang tengah rindu, menyalakan laptop, menyalakan internet dan mencoba mencari kabar tentangmu. Kau ada. Tadi. Aku yakin kau baik-baik saja. Lantas ditemani semilir angin dingin pagi, suara kokok ayam, suhu lembab dan bau tanah karena semalam baru saja hujan, dan gunung yang tak nampak tertutup kabut, aku menuliskan ini untukmu. Satu lagi ditemani alunan lagu "Firasat",

Kemarin kulihat awan membentuk wajahmu

Desau angin meniupkan namamu

Tubuhku terpaku

Semalam bulan sabit melengkungkan senyummu

Tabur bintang serupa kilau auramu


Walau kita tak pernah mempunyai selera yang sama dalam musik. Tapi aku selalu senang mendengarkan lagu ini kapanpun aku memikirkanmu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun