Mohon tunggu...
Sely Roselina
Sely Roselina Mohon Tunggu... -

Happy is always to be grateful with all you have right now. Smile is simple, but it sometimes very hard to do.. Leave the sadness & Keep the happiness.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

KPK, Kapan Fuad Bawazier Diadili?

17 Mei 2014   03:20 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:27 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="496" caption="Sumber: tempo.co"][/caption] ''Namun, pada saat terakhir saya dapat data dari KPK kalau diangkat nanti akan jadi masalah besar. Jadi saya menyelamatkan beliau. Berhentilah dalam menuduh dan curiga. Pandai-pandailah berintrospeksi. Junjunglah kebenaran'' - Presiden SBY

Pada Februari 2013, Presiden SBY menjawab tudingan penggelapan pajak yang dilayangkan oleh Fuad Bawazier, Adhie Massardi dan Ratna Sarumpaet. Bantahan tersebut disampaikan SBY dari Jeddah, Arab Saudi. Secara khusus, SBY paling menyoroti politikus Hanura Fuad Bawazier. Kutipan di atas sepertinya ditujukan pada Fuad. SBY meminta agar Fuad intropeksi diri karena dirinya juga tak lepas dari kasus hukum atas tuduhan yang sama.

Fuad sangat lihat menutupi dosa – dosa korupsinya. Fuad selalu menjadi yang terdepan dan yang paling lantang saat mengomentari kasus korupsi. Hal tersebut dilakukannya tak lain untuk menutupi kasusnya sendiri. Fuad sepert istilah “maling teriak maling. Fuad adalah orang yang bertanggung jawab atas penggelapan pajak keluarga Cendana. Fuad membebaskan pajak atas perusahaan milik Tommy Suharto.

Fuad pernah mengomentari kasus Century. Dirinya secara lantang menuding Wapres Boediono sebagai orang yang paling bertanggung jawab atas kasus tersebut. Padahal dirinya sendiri merupakan orang yang paling bertanggung jawab atas kasus BLBI saat menjabat sebagai Menteri Keuangan di masa Orba.

Jadi tidak heran SBY membatalkan nama Fuad sebagai kandidat menteri dalam kabinetnya. Mantan Ketua KPK Abdullah Hehamahua paling mengetahui libatan kasus korupsi Fuad. Begitu juga Ketua KPK saat ini, Abraham Samad. Nama Fuad baru – baru ini juga disebut dalam kasus korupsi yang dilakukan oleh Tubagus Chaeri Wardana (TCW) alias Wawan.

Namun Fuad selalu dapat lolos dari jerat hukum. Entah mengapa penegak hukum di tanah air seolah lemah menindak Fuad padahal bukti – bukti keterlibatan korupsinya sudah banyak. Bahkan Presiden Gus Dur pernah memerintahkan Kejaksaan Agung untuk menangkap koruptor kelas kakap tersebut tetapi gagal. Fuad memang politikus dan koruptor ulung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun