Mohon tunggu...
Rosalina Fitrida Pakpahan
Rosalina Fitrida Pakpahan Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA

Guru di daerh jakarta pusat, menyukai menulis terutama dalam bidang pendidikan. Guru SMA swasta di daerah Jakarta Pusat. Mulai mengajar sejak tahun 2006 hingga saat ini. Dunia pendidikan merupakan passion yang selalu diimpikan untuk menciptakan pribadi-pribadi yang tangguh dan berintegritas dengan rasa takut dan hormat akan Tuhan .

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Aksi Nyata Modul 1.4 Budaya Positif

6 Juni 2024   19:49 Diperbarui: 6 Juni 2024   19:52 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Komunitas Belajar (Kare) sumber gambar : Rosalina Fitrida Pakpahan

          Pembelajaran Modul 1.1 sampai dengan modul 1.4 merupakan suatu modul yang terkait dan saling terintegrasi. Pada pembelajaran Modul 1.4 diakhiri dengan Aksi Nyata dari materi yang diberikan degan mempraktekan dalam sekolah yang dilakukan oleh Penulis dan dibagikan dalam sesi berbagi yang dilakukan dengan mengadakan Diseminasi Budaya Positif pada tanggal 5 Juni 2024 yang bertempat di SMAS Kristen Kanaan di ruang Kelas melalui forum diskusi komunitas belajar ( Kombel)  SMA kristen Kanaan “Kare”. Diseminasi diikuti oleh kepala Sekolah, Guru, Tenaga pendidik ( Tenaga tata usaha dan pustakawati).

          Aksi nyata dimulai dengan Tahapan : Perencanaan, Pelaksanaan dan Refleksi tentang pembelajaran Budaya Positif yang telah dipelajari sebelumnya melalui proses pembelajaran daring ataupun mandiri. Pada tahapan perencaaan dilakukan oleh penulis sebagai calon guru penggerak angkatan 10 dilakukan dengan berkoordinasi dengan Kepala Sekolah dan Wakil kurikulum untuk membicarakan materi yang yang dilakukan dalam modul 1.4 Budaya posistif dan berkoordinasi dengan kepala sekolah untuk menjadwalkan waktu diseminasi pembelajaran Budaya positif yang telah dilakukan oleh penulis. Kepala sekolah mensupport dengan baik dengan menjadwalkan waktu pada hari Rabu, Tanggal 5 uni 2024 di Pukul 13:00 wib untuk diseminasi budaya positif atau sesi berbagi. Wakil kurikulum menjadwalkan sesi bergagi/diseminasi dalam time line kegiatan SMAS Kristen Kanaan. Hal ini terus diumummkan setiap briefing pagi baik oleh kepala Sekolah dan Wakil kurikulum hingga saat pelaksanaannya pada tanggal 5 Juni 2024.

Komunitas Belajar (Kare) sumber gambar : Rosalina Fitrida Pakpahan
Komunitas Belajar (Kare) sumber gambar : Rosalina Fitrida Pakpahan

          Tahapan Selanjutnya Pelaksanaan pada hari Rabu, 5 Juni 2024 pada pukul 13.00 wib, dengan Judul Diseminasi Budaya Positif. Para audience yang diisi oleh Kepala Sekolah, Wakil kurikulum, Guru, Tenaga pendidik ( Tata usaha dan Pusatakawati) antusias dan aktif dalam kegiatan diseminasi dikarenakan materi yang diberikan tentang Disiplin Positif,5 kebutuhan dasar manusia, 5 posisi kontrol, Teori motifasi intrinsik dan ekstrinsik, segitiga restitusi, serta Keyakinan Kelas, mencerahkan dan membuka serta mensegarkan kembali audience agar terus bersemangat untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat dengan menggali wawasan secara berkelompok, Dalam kelompok diskusi. Diskusi dilakukan dalam 4 kelompok. Diskusi saling memberikan contoh – contoh bagaimana bentindak menjadi manager dan berdiskusi tahapan pola segitiga restitusi dengan memberikan pertanyaan di setiap sisi pada segitiga restitusi dengan pertanyaan-pertanyaan:menstabilkan identitas, validasi kebutuhan dan menanyakan keyakinan sekolah/keyakinan kelas kepada siswa yang melakukan tinndakan yang tidak sesuai dengan keyakinan kelas/keyakinan sekolah yang disepakati.  Penulis sebagai pembawa materi diseminasi atau sesi berbagi memberikan contoh-contoh kongkret yang sebelumnya sudah dilakukan oleh penulis di dalam kelas. Pada diseminasi sebagai pembawa materipenulis memberikan contoh-contoh yang dapat mewakili 5 posisi kontrol yang berdampak kepada murid pada setiap posisi. Maka posisi kontrol yang terbaik menurut hasil diskusi adalah posisi kontrol sebagai manager dengan mempraktekan segitiga restitusi yang dikaitkan dalam kesepakatan dalam membuat keyakinan kelas atau keyakinan sekolah yang muara nya membentuk motifasi instrinsik siswa dalam bertindak sehingga guru sebagai posisi kontrol dalam kelas mampu mewujudkan buya positif atau disiplin positif dalam kegiatan-kegiatan atau pembiasaan yang menebalkan laku murid. Dalam sesi berbagi dalam kelompok pada audiensce menyepakati bila posisi kontrol penghukum, pembuat rasa bersalah, teman, pemantau menghasilkan murid yang memiliki motifasi ekstrinsik sebaliknya bila posisi kontrol guru sebagai Manager akan menciptakan murid yang memiliki motivasi instrinsik. Sehingga dalam sesi berbagi didapatkan contoh keyakinan kelas yang telah dibuat dalam kelompok diskusi dengan menjadi sebuah acuan, apabila siswa melanggar keyakinan sekolah/keyakinan kelas yang sudah disepakati maka cara penanganan dengan menggunakan segitiga restitusi dengan posisi kontrol guru sebagai manager. Dalam sesi berbagi penulis membuat contoh keyakinan kelas dan contoh penanganan kasus siswa yang dikaitkan dengan keyakinan sekolah/ keyakinan kelas yang disepakati.

Keyakinan Kelas  sumber gambar : Rosalina Fitrida Pakpahan
Keyakinan Kelas  sumber gambar : Rosalina Fitrida Pakpahan

          Selanjutnya tahapan refleksi dilakukan pada tahapan sesi aksi nyata refleksi yang dapat dilakukan penulis tantangan dalam melakukan segitiga restitusi yaitu konsisten yang perlu dijaga dan keyakinan sekolah/keyakinan kelas yang perlu dibuat secara menyeluruh pada setiap ruang kelas yang dilakukan dengan kesepakatan antara guru dan murid akan menolong siswa akan kesadaran diri untuk melakukan tindakan yang sesuai kesepakatan dan apabila tidak sesuai kesepakatan yang telah dibuat murid akan menerima suatu sanksi/konsekuensi bukan lagi hukuman. Hal ini berdampak akan kesadaran murid memiliki motifasi instrinsik bukan lagi motifasi eksrinsik. Sehingga penebalan karakter murid dan potensi murid dapat berkembang seiring karakter murid yang semakin bertumbuh positif melalui budaya positif yang dilakukan oleh semua komponen sekolah. Refleksi guru dan murid menggambarkan rasa kepecaaan diri murid dan rasa penghargaan yang membuat murid nyaman untuk belajar dalam lingkungan belajar nyaman aman dan menyenangkan. Sementara refleksi guru atau rekan sejawat cukup baik karena yang dilakukan disekolah cukup baik akan tetapi perlu pencerahan kembali agar terus konsisten dilakukan untuk  guru sebagai manager yang baik dalam pengelolaan kelas dan murid sesuai keyakinan sekolah dan keyakinan kelas yang disepakati oleh guru dan murid.

Refleksi Murid  sumber gambar : Rosalina Fitrida Pakpahan
Refleksi Murid  sumber gambar : Rosalina Fitrida Pakpahan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun