Desa Pasar Banggi, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang (18/08/2022). Mahasiswi KKN Tematik Universitas Diponegoro, Rosalia Yonita Tristama melakukan kegiatan Pelatihan Pengelolaan Ekonomi Rumah Tangga untuk Mencukupi Kebutuhan Makanan Sehat. Mahasiswa menyampaikan materi kepada peserta dengan bantuan booklet yang berisi materi. Acara dimulai dengan perkenalan oleh mahasiswa, lalu dilanjutkan dengan sesi penyampaian materi, pembagian booklet, kemudian berlanjut ke sesi tanya jawab.
Sebagian masyarakat Kabupaten Rembang boleh jadi mengenal Desa Pasar Banggi dari masalah sosial yang pernah menonjol di tempat itu yakni stunting. Masalah ini sekaligus membuka arus kuriositas publik beberapa tahun terakhir soal bagaimana bisa desa nelayan dengan potensi ketersediaan protein hewani sektor maritim itu bisa kekurangan gizi? Rasno---Kepala Desa aktif saat ini---pun mengaku tidak menutup mata soal itu. Ia bahkan berterus terang bahwa pernikahan dini dan habit bekerja sebagai TKW pada kalangan perempuan Desa Pasar Banggi adalah faktor pemicu utama Angka Kecukupan Gizi (AKG) anak-anak di tempat itu menjadi kurang diperhatikan. Baru-baru ini---berdasarkan informasi dari pegawai Bappeda Kabupaten Rembang, drh. Dinar Bramandaru---Desa Pasar Banggi dijadikan sebagai lokasi proyek percontohan pengentasan stunting oleh sebuah lembaga filantropi afiliasi Dinas Sosial setempat yakni PKBI.
Pengelolaan ekonomi memiliki tujuan untuk memenuhi kebutuhan dan sumber daya rumah tangga yang terbatas untuk mencapai kesejahteraan dalam kehidupan rumah tangga dengan cara membuat perencanaan keuangan agar mendisiplinkan langkah dalam pengendalian diri dan mempersiapkan kondisi keuangan pada masa depan. Pengelolaan ekonomi yang efektif dan efisien akan menjadikan keluarga sejahtera dalam pemenuhan kebutuhan seluruh anggota keluarga. Tercukupnya kebutuhan makanan sehat adalah salah satu kebutuhan keluarga. Pencegahan stunting harus diawali dengan prinsip pencegahan, yakni mencegah sedini mungkin dengan memenuhi kebutuhan makanan sehat sebagai pondasi penting bagi seorang anak untuk dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.
Guna mewujudkan keuangan rumah tangga yang ideal terdapat beberapa cara dalam pengelolaannya, yaitu:
- Evaluasi Sumber Pendapatan dan Pengeluaran. Pemasukan dari penghasilan perlu direkap untuk dapat membuat perencanaan keuangan rumah tangga yang ideal. Catatlah semua sumber penghasilan yang dimiliki agar dapat membuat perhitungan pengeluaran yang akurat. Setiap pos pengeluaran juga perlu dicatat dengan membuat daftar pengeluaran agar jelas uang yang dikeluarkan untuk keperluan apa sehingga semua pengeluaran dapat dikendalikan setiap saat.
- Atur Ulang Anggaran Pengeluaran. Untuk saat ini, ada baiknya memprioritaskan pemenuhan kebutuhan utama seperti pengeluaran pokok. Pengeluaran yang tidak terlalu penting ada baiknya di hentikan dahulu dan membuat alokasi dana lebih prioritas pada kebutuhan yang memang penting dimana seperti bekerja dari rumah serta kebutuhan daring untuk sekolah anak bisa jadi meningkat. Anggaran rumah tangga bisa dibagi menjadi tiga pos yaitu Living - Saving - Playing. Pada kategori Living dapat direncanakan pos pengeluaran yakni biaya hidup 40%, dan cicilan 30%. Pada kategori Saving dapat direncanakan pos pengeluaran yakni dana darurat dan investasi 15%, tabungan 10%. Pada kategori Playing ini dapat direncanakan pos pengeluaran yakni gaya hidup 5%
- Rencanakan Belanja Bulanan dengan Matang. Cara terbaik untuk turut menunjang dalam mengelola keuangan rumah tangga yang ideal adalah dengan membuat rencana belanja bulanan dengan menggunakan anggaran yang tertulis dengan membagi daftar pengeluaran menjadi dua, yaitu: kebutuhan primer dan kebutuhan tersier. Belanjakan uang sesuai dengan rencana yang telah disusun tersebut.
- Hindari Impulsive Buying. Pemborosan keuangan cenderung terjadi ketika menggunakan uang untuk mengikuti keinginan, padahal keinginan belum tentu menjadi kebutuhan. Impulsif buying dapat diartikan sebagai perilaku membelanjakan uang yang dilakukan tanpa perencanaan terlebih dahulu, bersifat tiba-tiba dan mendadak serta kebetulan, karena kondisi dan keadaan lingkungan tempat kita berada saat itu.
- Rutin Mencatat & Memantau Pengeluaran. Setelah merencanakan keuangan rumah tangga dengan baik, selanjutnya adalah memastikan bahwa pemasukan dan pengeluaran keuangan rumah tangga berjalan sesuai rencana. Oleh karena itu, wajib membuat catatan setiap mendapat uang dan setiap kali pengeluaran. Dengan memantau pos pengeluaran, maka akan dapat membantu lebih waspada dengan kondisi keuangan. Selain itu, dengan rutin mencatat pengeluaran dan memantaunya dapat membantu keluarga mengetahui kapan anggaran akan mulai habis, sehingga bisa menentukan pos pengeluaran mana saja yang bisa lebih hemat.
- Kurangi Kebiasaan Makan di Luar. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk berhemat agar keuangan dapat terkontrol yakni dengan mengurangi kebiasaan untuk makan diluar rumah atau memesan makanan online. Selain budget yang dikeluarkan lebih terjangkau memasak sendiri di rumah dibandingkan dengan makan di luar atau memesan online yang harganya bisa saja 3-4 kali lipat dari membuat masakan rumah, kebersihan juga lebih terjaga.
- Cari Penghasilan Tambahan. Cara ini merupakan langkah untuk menambah penghasilan dengan memanfaatkan peluang yang tersedia. Ada banyak cara untuk menambah penghasilan tanpa menganggu pekerjaan ataupun untuk ibu rumah tangga yang tidak bekerja dapat memanfaatkan peluang seperti menjadi reseller dari berjualan online apabila memiliki modal dari tabungan, ataupun menjadi dropshipper apabila tidak memiliki banyak modal karena hanya cukup dengan promosi yang gencar tanpa perlu keluar modal yang besar.
- Penghematan di Beberapa Aktivitas. Pengeluaran yang dapat dihemat yakni penggunaan listrik seperti tidak boleh boros dalam menggunakan air, bila memiliki AC dapat mengurangi pemakaiannya, mematikan televisi apabila tidak ditonton, mematikan lampu yang tidak terpakai, meskipun terdengarnya sepele hal ini dapat mengurangi beban listrik yang tentunya dapat mengehemat pengeluaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H