Sepenggal Kisah Perjuangan Mendapatkan Buah Hati
Saat  melihat "dua garis" testpack pertama kali adalah momen yang  mendebarkan  dan menjadi momen termanis saya bersama suami. Rasa haru,  bahagia,  kaget, bingung semua bercampur menjadi satu. Alhamdulillah  penantian  kami selama lebih dari 2 tahun terkabul. Kecupan dan pelukan  erat dari  suami membuat mata kami sama-sama meneteskan air mata  bahagia.
Teringat  jelas beberapa bulan sebelumnya saya baru saja  menjalani operasi  pengangkatan Kista di rahim. Operasi yang memang  harus dilakukan sebagai  salah satu ikhtiar kami untuk memiliki  momongan. Juga dikarenakan  ukuran kista yang besar dengan diameter  lebih dari 10 cm. Dan saya  sangat bersyukur memiliki suami yang begitu  sabar merawat & menjaga  saya saat kondisi saya tak berdaya,  memberikan dukungan dan semangat tak  henti-hentinya sampai saya sembuh.  Pengalaman ini membuat kami semakin  yakin dan percaya pada kekuatan  do'a. Dengan usaha dan do'a, tidak ada  yang tidak mungkin jika Tuhan  sudah berkendak.Â
Beberapa  faktor penyebab penyakit Kista menurut  beberapa dokter berkaitan  langsung dengan siklus menstruasi pada  perempuan, hormon yang tidak  seimbang, dan pola makan yang tidak sehat.  Sejak itulah saya memutuskan  untuk merubah pola hidup dan pola makan  saya, yang sebelumnya suka makan  sembarangan mulai beralih ke makanan  yang sehat dan bergizi seimbang.Â
Pedoman Gizi Seimbang
Pada  dasarnya, makan bukan hanya sekedar memenuhi kebutuhan rasa lapar tapi  juga untuk mencukupi asupan gizi agar organ-organ tubuh dapat bekerja  sebagaimana mestinya. Namun banyak dari kita yang masih bingung porsi  makan seperti apa yang sehat dan memenuhi unsur gizi seimbang. Kita  bisa  menggunakan "Pedoman Gizi Seimbang" yang telah dicanangkan  Pemerintah  Indonesia sejak awal tahun 1990an, menggantikan panduan pola  makan  sebelumnya yaitu 4 Sehat 5 Sempurna.Â
Gizi seimbang merupakan  susunan  pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan  jumlah yang  sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan  keanekaragaman  pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih, dan  memantau berat badan  secara teratur untuk mencegah adanya masalah gizi.  Jadi kebutuhan  makanan setiap orang tidaklah sama, tergantung dari  usia, status  kesehatan, dan aktifitas fisiknya.Â
Umumnya pola  makan gizi  seimbang digambarkan dalam tumpeng gizi seimbang namun kini  ada cara  lebih mudah menerapkan hal ini yaitu melalui metode "Piring  Makanku",  yaitu dalam 1 kali porsi makan piring kita mengandung  unsur-unsur  sebagai berikut:
- 50% terdiri dari sayur dan buah-buahan. Dengan beragam jenis dan warna.Â
- 25% diisi protein (nabati dan atau hewani). Kita bisa memilih ikan, ayam atau kacang-kacangan.Â
- 25% sisanya diisi dengan karbohidrat yang bisa dipenuhi dari biji-bijian beras, gandum atau pasta.Â