Kenapa wanita harus berinvestasi? Hingga kini pertanyan tersebut masih lazim didengar dikalangan masyarakat. Bukan karena semata-mata penghasilan wanita pada umumnya tidak sebanyak penghasilan laki-laki, melainkan tingkat literasi keuangan dan keberanian wanita dalam membuat keputusan finansial yang juga tercatat masih lebih rendah ketimbang laki-laki.Â
Berdasarkan riset dari Katadata Insight Center (KIC) tercatat terdapat 25,6% populasi laki-laki yang menggunakan produk keuangan atau perbankan melakukan investasi saham, sedangkan untuk populasi perempuan persentasenya hanya sebesar 16,8%. Masalah ini kemudian menjadi problematika yang menarik untuk diperbincangkan mengingat wanita memiliki peran penting dalam mengatur finansial keluarga. Oleh sebab itu, sejak dini wanita harus sudah mulai melek dan terbiasa mandiri, tahu cara tepat mengelola dan mengatur keuangan, tidak hanya untuk kebutuhan hidup sehari-hari melainkan juga dalam hal melakukan investasi, sehingga kebutuhan di masa depan bisa lebih terjamin.
Jika Kompasianer masuk dalam golongan wanita yang saat ini belum melek investasi, ingin mencoba namun masih ragu dalam mengambil keputusan, ada beberapa langkah sederhana yang bisa Kompasianer lakukan. Mulailah tanamkan dalam diri untuk rutin melakukan evaluasi keuangan. Bisa dimulai dari mengatur menggunakan pola 50/30/20. Artinya 50% untuk kebutuhan dasar, 30% untuk kebutuhan sekunder, dan 20% untuk tabungan dan investasi.Â
Banyak riset yang mengatakan bahwa meski perempuan memiliki literasi keuangan dan persentase investasi yang jauh lebih rendah dari pada laki-laki, namun ternyata perempuan memiliki tingkat kecerdasan investasi yang lebih tinggi ketimbang laki-laki karena beberapa faktor seperti strategi, tingkat kesabaran, persiapan dan cara antisipasi risiko, disiplin, dan lebih mau terbuka untuk menerima saran. Jadi, bukan tidak mungkin melalui investasi, Kompasianer akan menjadi wanita sukses dan mandiri yang memiliki passive income, punya kesetaraan finansial, tetap produktif meski tidak bekerja dan menjadi ibu rumah tangga.
Namun penting untuk diketahui, menjadi wanita sukses dan mandiri secara finansial melalui investasi tidak bisa dilakukan sembarangan. Tips penting yang harus selalu diingat adalah memiliki tujuan keuangan yang jelas dan mengetahui profil risiko Kompasianer, sehingga Kompasianer bisa menentukan instrumen investasi yang tepat.Â
Beberapa instrumen investasi yang cocok untuk wanita berdasarkan jangka waktu investasi antara lain:
1. Investasi Jangka Pendek
Bagi Kompasianer yang ingin melakukan investasi jangka pendek, coba gunakan reksa dana pasar uang karena memiliki likuiditas lebih tinggi sehinga lebih mudah untuk dicairkan.
2. Investasi Jangka Menengah
Ada beberapa instrumen investasi jangka menengah yang bisa dicoba antara lain, emas, reksa dana pendapatan tetap, dan surat berharga. Investasi di instrumen ini biasanya cocok bagi Kompasianer yang ingin mencapai tujuan keuangannya dalam jangka waktu satu hingga lima tahun.