Mohon tunggu...
Rosa Indria Kurniawati
Rosa Indria Kurniawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa yang gemar akan sastra dan kecintaanya dengan musik.

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Saatnya yang Dewasa Menormalisasikan Apresiasi Kegagalan Anak

21 Juni 2024   18:40 Diperbarui: 21 Juni 2024   18:43 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak-anak juga belajar untuk melihat kegagalan dari perspektif yang berbeda. Alih-alih melihatnya sebagai sesuatu yang negatif, mereka mulai melihatnya sebagai peluang untuk belajar dan berkembang. Ini adalah perubahan paradigma yang sangat penting. Ketika anak-anak memahami bahwa kegagalan adalah bagian dari proses sukses, mereka akan lebih berani mengambil risiko dan mencoba hal-hal baru.

Pelatihan penulisan ini juga memperlihatkan bahwa anak-anak memiliki potensi besar untuk belajar dan berkembang jika diberikan kesempatan. 

Dengan bimbingan yang tepat, mereka dapat mencapai hal-hal luar biasa. Mengajari mereka untuk tidak takut gagal adalah investasi jangka panjang yang akan membawa manfaat besar bagi masa depan mereka. Mereka akan tumbuh menjadi individu yang percaya diri dan berani.

Mengajarkan anak-anak untuk tidak takut terhadap kegagalan sejak dini adalah hal yang sangat penting. Kegagalan tidak perlu dikecewakan, melainkan harus dipelajari dan dipahami. Melalui pelatihan penulisan, anak-anak belajar untuk mengekspresikan diri dan menemukan kekuatan dalam menghadapi kegagalan. Mereka belajar bahwa kegigihan dan ketekunan adalah kunci untuk meraih sukses di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun