Mohon tunggu...
Rosa Irawati
Rosa Irawati Mohon Tunggu... Guru - Freelancer

Lupakan kesempurnaan yang terpenting adalah lakukan dulu

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Meningkatkan Ketelitian pada Anak Usia Sekolah

26 Desember 2021   09:12 Diperbarui: 26 Desember 2021   09:53 698
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hal sederhana yang menentukan keberhasilan adalah ketelitian

Ketelitian bukanlah bawaan namun sesuatu yang dapat dipelajari dan ditingkatkan. Beberapa faktor yang mempengaruhi ketelitian;

Lingkungan belajar, misal suara, pencahayaan dan temperatur. Masing-masing anak punya ciri khas masing-masing. Ada yang tidak bisa jika suara bising namun ada juga yang malah harus ada musiknya.  Dalam hal ini diusahakan lingkungan mampu mendukung anak kita konsentrasi.

Motivasi belajar. Dapat dimunculkan dengan mencari tahu apa tujuan belajar; misal dalam waktu 20 menit mengerjakan 4 soal. Kalau pernah memunculkan/meningkatkan dengan cara memberi penghargaan/hadiah  perlu dikaji ulang bagaimana prosedurnya sebab terkadang malah kontra produktif.

Modalitas Belajar. Terbagi menjadi dua hal yakni: 1) Perkembangan kognitifnya. Beberapa karakteristik perkembangannya di usia 6-9 tahun: sudah bisa memahami konsep waktu; punya perspektif tersendiri akan suatu hal, apakah hal itu bagus, buruk, benar, atau salah; kemampuan anak menyelesaikan masalah semakin meningkat; kemampuan anak berkonsentrasi semakin meningkat; lebih memahami dan menghargai pola pikir dan pendapat orang lain; sudah bisa membuat rencana dan benar-benar melakukan rencana yang dibuatnya. 2) Gaya belajar anak, apakah visual, audiovisual atau kinestetik. Masing-masing gaya belajar memiliki karakteristik masing-masing.

Psikologis. Beberapa yang patut diperhatikan: 

  • Jika ada masalah dalam keluarga atau pertemanan maka tingkat ketelitian dan konsentrasi akan terpengaruh juga.
  • Rasa khawatir dan sering panik. Hal ini perlu digali dengan mengajaknya diskusi. Anak usia 6-9 tahun sudah bisa kok diajak ngobrol dan ini penting untuk perkembangan kognitif – sosial emosinya.
  • Tuntutan lingkungan. Tak mengapa kita memiliki harapan namun dalam penyampaiannya kita gunakan bahasa mentor;  alih-alih mengatakan “teliti kembali, jangan sampai salah!“ dapat diubah dengan “apakah sudah yakin dengan jawabanmu?”
  • Jenuh. Maka perlu sekali ada jadwal untuk refreshing sesuai keinginan anak namun tetap diawasi.

Kesehatan. Hal ini juga memegang peranan penting untuk ketelitian. Pola makan, istirahat dan olah raga perlu dibiasakan pada pada usia ini.

Beberapa tips meningkatkan ketelitian:

Menjadikan aktivitas meneliti ulang sebagai kebiasaan.  Yakinkan kepada anak pentingnya kegiatan meneliti ulang. Jika anak sudah yakin maka anak akan dengan sendirinya menyisihkan waktu 5 menit untuk meneliti ulang tiap pekerjaannya. Anak akan merasa belum selesai mengerjakan bila dia belum meneliti hasil pekerjaannya kembali. Beberapa poin pentingnya keyakinan untuk meneliti ulang: membuat lebih fokus, latihan otak  dan merupakan bagian dari latihan pemecahan masalah 

Menentukan tujuan belajar. Ajari anak untuk menentukan skala prioritas tugas yang harus diselesaikan terlebih dahulu. Lanjutkan dengan mengajari anak menentukan tujuan belajarnya dalam skala kecil. Misal nilai ulangan sejarah bagus; maka tujuan ini dipecah menjadi tujuan-tujuan kecil; dalam waktu 5 menit membaca 2 halaman; dalam waktu 1 jam membuat mind mapping; membuat latihan soal; dalam waktu 20 menit mengerjakan latihan soal dan 10 menit memeriksa ulang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun