Mohon tunggu...
Rosa Haniah
Rosa Haniah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Program Studi Ekonomi Syariah Universitas Pamulang

saya mahasiswi ekonomi syariah yang mempelajari prinsip ekonomi islam dan berusaha mengaitkan dengan nilai-nilai pancasila untuk menciptakan ekonomi yang adil.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Relevansi Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka di Era Reformasi

15 Oktober 2024   12:46 Diperbarui: 15 Oktober 2024   12:48 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai suatu ideologi bangsa dan negara Indonesia maka Pancasila pada hakikatnya bukan hanya merupakan suatu hasil perenungan atau pemikiran seseorang atau sekelompok orang sebagaimana ideologi-ideologi lain di dunia. Namun Pancasila diangkat dari nilai-nilai adat istiadat, nilai-nilai kebudayaan serta nilai religius yang terdapat dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia sebelum membentuk negara. Dengan demikian ideologi sangat menentukan eksistensi suatu bangsa dan negara. 

Ideologi akan menjadi realistis manakala terjadi orientasi yang bersifat dinamis antara masyarakat bangsa dengan ideologi, dengan demikian ideologi akan bersifat terbuka dan antisipatif bahkan bersifat reformatif dalam arti mampu mengadaptasi perubahan-perubahan sesuai dengan aspirasi bangsanya. Oleh karena itu, agar ideologi mampu menampung aspirasi para masyarakat untuk mencapai tujuan dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara maka ideologi tersebut haruslah bersifat dinamis terbuka antisipatif yang mampu mengadaptasikan dirinya dengan perkembangan zaman.

 Ciri khas ideologi terbuka ialah bahwa nilai-nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan dari luar, melainkan digali dan diambil dari kekayaan rohani, moral dan budaya masyarakatnya sendiri.

Beberapa peran  Pancasila sebagai ideologi meliputi hal-hal sebagai berikut :

 1. Ideologi negara sebagai penuntun warga negara, artinya setiap perilaku warga negara harus didasarkan pada preskripsi moral.

2.  Ideologi negara sebagai penolakan terhadap nilai-nilai yang tidak sesuai dengan sila-sila pancasila.

Gerakan reformasi memiliki syarat-syarat yaitu adanya suatu penyimpanganpenyimpangan, suatu cita-cita yang jelas (landasan ideologis) tertentu yaitu pancasila, reformasi dilakukan dengan berdasar pada suatu kerangka struktural tertentu (dalam hal ini UUD) sebagai kerangka acuan reformasi, Reformasi dilakukan ke arah suatu perubahan ke arah kondisi serta keadaan yang lebih baik, Reformasi dilakukan dengan suatu dasar moral dan etik sebagai manusia yang Berketuhanan Yang Maha Esa, serta terjaminnya persatuan dan kesatuan bangsa.

Sumber :

 Abdullah Ruslan. 1998. Pancasila dan Reformasi. Makalah Seminar Nasional KAGAMA. 8 Juli 1998 di Yogyakarta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun