Anak Indonesia Seringkali kita menemukan, baik anak kita, saudara, apa itu keponakan atau anak teman & tetangga. Mereka sering bertingkah tidak seperti layaknya anak-anak. Dengan kata lain mereka kurang sopanlah, tidak menurut dan lain sebagainya. Persoalan ini terjadi dikarenakan kita (orang tua) terkadang tidak menyadari apa sebenarnya yang diberikan dan didapat oleh sianak. Baik di lingkungan keluarga, terlebih di lingkungan di mana ia tinggal & beractifitas. Ada beberapa faktor yang menyebabkan si anak bertindak demikian, diantaranya : 1. Pendidikan Orang Tua 2. Pergaulan 3. Makanan Adakalanya aktifitas keseharian acapkali melupakan kapan sianak harus makan, mandi, bermain, belajar dlsb. Dengan kata lain managemen waktu tidak ada bagi sianak. Selain itu, sebagai orang yang beragama tentunya ada dong pengajaran, pengetahuan, yang diberikan kepada anak tersebut. Sejauhmana penndidikan , pengajaran disampaikan, diberikan dan yang pasti penerapannya seperti apa. Maka seperti itupula ia akan bertindak & berbuat. Pastinya dengan kebiasaan anak meniru, maka ia akan seperti yang ditirunya. Nah untuk pergaulan, adakalanya pendidikan & pengajaran yang diterapakn seringkali tidak digubris oleh sianak, manakala ia telah berada di lingkungan baru dan ia senang dengan lingkungan tersebut. masalahnya adalah syukur-syukur lingkungan tersebut positif, kalau negativ? jelas orang tua yang kena batunya Untuk masalah ini, jelas-jelas merupakan suatu keharusan yang benar-benar mesti diperhatikan. Makanan merupakan sumber energi yang didapat oleh tubuh selain air. Setiap makanan mengandung vitamin, protein dan lain sebagainya, yang hal ini benar-benar mendukung proses perkembangan sianak itu sendiri. Akan tetapi, manakala kita memberikan makan yang salah, baik cara mendapatkannya, memberikannya/porsi benar-benar akan memberikan perubahan yang hebat yang tidak terduga. Baik secara kesehatan mental maupun fisik. Itu sekelumit keadaan yang terjadi dan ada di lingkungan kita. Nah sekarang, Sebagai warga negara Indonesia yang baik, beragama, punya keinginan , jelas kita sebagai orangtua tidak mau anaknya kelak menjadi sampah masyarakat. Sebab kenapa? Karena Anak Indonesia Harapan Masa Depan bagi bangsa dan negaranya. Banyak pekerjaan rumah (PR) yang belum selesai sampai saat ini. Itu tidak tertutup kemingkinan harus di selesaikan olah anak-anak kita kelak. Besar kecilnya usaha yang disuguhkan tidak menjadi ukuran, akan tetapi sejauh mana kemauan kita (orang tua) untuk mengajari mereka. Karena Anak Indonesia Harapan Masa Depan, maka ada hal yang harus diberikan kepada mereka, diantarnya :
- mengajarkan mereka bahasa Indonesia yang baik dan benar
- mengajarkan mereka apa itu sastra, seni dan kebudayaan nasional ? supaya bisa menjaga dan melestraikannya.
- mengajarkan mereka ilmu pengetahuan dan tekhnologi (IPTEK) supaya tidak tertinggal oleh negara lain seperti :
- Pendidikan komputer
- bahasa dunia
- keterampilan
- dlsb.
- Adapun hal yang paling utama sebagai Anak Indonesia Harapan Masa Depan , adalah bagaimana kita mengajarkan mereka agar taat kepada agamanya. Yakinlah, bila mereka taat beragama takan ada pelanggaran dan pengrusakan di sana-sini.
Menyikapi poin terakhir di atas, saya teringat akan fakta yang terjadi di negara kita. Sekitar tahun 60-an, di departement agama hanya memiliki segelintir sarjana, dan di sana tidak terjadi hal buruk. Namun, setelah waktu berlalu dan departemenpun penuh dengan sarjana, apa yang terjadi ?? kita bisa lihat sendiri. Kemudian contoh yang lain, ketika hutan kita tidak dijaga, maka isi hutan aman-aman saja. Nah, setelah ada yang menjaga apa yang terjadi?? kita pus bisa melihat dampaknya sekarang. Hai Anak Indonesia Harapan Masa Depan, saatnya kita melalukan kebaikan untuk bangsa dan negara kita menuju kehidupan yang lebih baik. Sekian , semoga bermanfaat. BLOGGER
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H