Mohon tunggu...
rosadina yunianti
rosadina yunianti Mohon Tunggu... -

seorang penulis lepas

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku, Si Hud, dan Ratuku III

11 November 2010   14:10 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:41 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

AKu datang lagi. setelah sekian lama aku menghilang aku akhirnya bisa menginjakan kakiku ke tempat ini. aku bisa mendengarkan mereka memanggil nama ratu ku, Balqis. seumur hidup yang aku jalani selama ini selalu aku berikan dan membuat sesuatu yang berharga untuk ratu dan tentu saja raja ku sulaiman. sebelumnya, apakah kalian mengetahui bahwasanya aku adalah jin? tentu saja tidak, tetapi ini adalah nyata. apakah kalian pernah membayangkan bahwasanya cerita yang tertuang dalam sebuah karya yang megad di dunia manusia yang berjudul LORD OF THE RING adalah sebuah kejadian nyata. para peri, bangsa manusia dan juga bangsa iblis terlibat pertempuran. pada masa itu manusia dengan para peri merupakan dua bangsa yang saling mendukung dan saling membantu sama lain. sebuah cerita mengakibatkan terjadinya perselisihan antara bangsa jin dan juga manusia. aku si Hud hud saksi nyata bagaimana bangsa manusia dan bangsa jin harus memisahkan diri dan bangsa jin harus bersembunyi dari para manusia.

peri, sebenarnya adalah golongan dari bangsa jin. sepertinya aku mulai kebablasan dalam bercerita. aku seharusnya tetap mengendalikan keinginanku untuk menceritakan mengenai dunia ku yaitu dunia jin atau dunia yang kasat mata. sekali lagi aku melupakan janjiku di awal. aku seharusnya menceritakan mengenai ratu dan raja kesayanganku Sulaiman dan Balqis.

hmmm,,aku jadi melupakan sesuatu. apakah para manusia sudah menyadari bahwasanya mereka tidak hidup sendiri. mereka hidup berdampingan dengan kami bangsa yang tidak terlihat. aku sebenarnya merupakan sesuatu yang dimitoskan dan sesuatu yang dianggap hanya sebuah legenda. akan tetapi aku nyata, karena sebuah legenda ternyata menyembunyikan jutaan kebenaran. pada hakikatnya kebanyakan manusia mengannggap bahwasanya legenda sesuatu yang tidak terjadi dan hanya berupa cerita dongeng. tetapi, darimanakah cerita dongeng itu sebenarnya. bukankah terkadang dongeng diangkat dari sebuah cerita nyata. sepertinya aku harus pergi untuk sementara, aku masih punya sesuatu yang harus aku selesaikan. dan seperti biasa esok aku akan datang. semoga....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun