Penetapan Tujuan dalam Perencanaan Program Pendidikan Sekolah Islam Terpadu
Oleh : Rosa
Mahasiswa Jurusan Manajemen Pendidikan Islam S1UIN Sunan Gunung Djati Bandung kelas MPI 5 E
Tujuan atau sasaran adalah hasil akhir yang ingin dicapai oleh lembaga. Penetapan tujuan atau sasaran dalam lembaga pendidikan adalah proses penting untuk menentukan hasil akhir yang ingin dicapai dalam jangka pendek maupun panjang. Penetapan tujuan sangat penting dalam lembaga pendidikan karena tujuan berfungsi sebagai panduan utama yang memberikan arah bagi seluruh aktivitas organisasi. Dengan memiliki tujuan yang jelas, lembaga pendidikan dapat menyelaraskan upaya seluruh pihak yang terlibat baik tenaga pendidik, siswa, maupun staf administrasi untuk mencapai hasil yang diinginkan. Dalam perumusan tujuan ini, diperlukan pendekatan yang sistematis seperti metode SMART, yaitu :
Pertama : Â Membuat tujuan yang spesifik, Tujuan yang spesifik berarti dirumuskan secara jelas dan tidak ambigu, sehingga semua pihak dalam lembaga pendidikan memahami arah yang ingin dicapai. Sebagai contoh, jika sebuah sekolah ingin meningkatkan kualitas pembelajaran, rumusan tujuan spesifiknya bisa berupa "mengadopsi metode pembelajaran berbasis teknologi pada 70% mata pelajaran dalam satu tahun ajaran." Tujuan ini memberikan kejelasan tindakan dan fokus pada satu aspek tertentu.
Kedua : Terukur, Tujuan juga harus terukur agar keberhasilannya dapat dievaluasi. Dalam konteks lembaga pendidikan, ini bisa berarti menggunakan indikator seperti nilai ujian siswa, tingkat kelulusan, atau jumlah siswa yang berpartisipasi dalam program tertentu. Contohnya, "meningkatkan rata-rata nilai ujian siswa sebesar 10% dalam satu tahun ajaran" adalah sasaran yang konkret dan dapat dipantau melalui data hasil belajar.
Ketiga : Dapat dicapai, Selanjutnya, tujuan harus realistis dan dapat dicapai sesuai dengan sumber daya yang tersedia. Lembaga pendidikan perlu mempertimbangkan kemampuan tenaga pendidik, anggaran, dan infrastruktur yang ada. Sasaran yang terlalu ambisius tanpa dukungan sumber daya yang memadai akan sulit untuk direalisasikan dan dapat menghambat motivasi seluruh pihak yang terlibat.
Keempat : Relevan, Selain itu, relevansi menjadi kunci dalam penetapan tujuan. Tujuan harus sejalan dengan visi dan misi lembaga pendidikan, misalnya meningkatkan kualitas pendidikan berbasis teknologi untuk mendukung pembelajaran abad ke-21. Dengan relevansi ini, lembaga memastikan bahwa setiap langkah strategis yang diambil memberikan kontribusi langsung terhadap pencapaian visi jangka panjang.
Kelima : Memiliki batas waktu yang jelas, Akhirnya, setiap tujuan harus memiliki batas waktu yang jelas. Batas waktu ini memberikan kerangka kerja yang memacu lembaga untuk bekerja secara efektif dan efisien. Sebagai contoh, "mengimplementasikan kurikulum berbasis digital dalam enam bulan ke depan" adalah tujuan yang memiliki kerangka waktu yang dapat diukur. Dalam penerapannya, penetapan tujuan membantu lembaga pendidikan untuk memprioritaskan penggunaan sumber daya dengan lebih bijaksana. Misalnya, sebuah sekolah yang ingin meningkatkan hasil ujian siswa dapat mengalokasikan anggaran untuk pelatihan guru, pembelian perangkat teknologi, atau penyediaan materi pembelajaran tambahan. Dengan tujuan yang jelas, setiap langkah yang diambil oleh lembaga akan lebih terarah, terukur, dan mendukung peningkatan kualitas pendidikan secara menyeluruh.
Kesimpulan : Penetapan tujuan dalam lembaga pendidikan adalah proses krusial untuk menentukan hasil yang ingin dicapai dalam jangka pendek maupun panjang. Dengan pendekatan SMART, tujuan dirumuskan secara spesifik, terukur, realistis, relevan, dan berbatas waktu.
Tulisan ini, Disarikan dari bahan ajar Mata Kuliah Sekolah Islam Terpadu Part 3 Dosen Pengampu Prof. Rusdiana.