Mohon tunggu...
Roro Ayu Fatmawati
Roro Ayu Fatmawati Mohon Tunggu... -

saya adalah anak pertama dari 4 bersaudara, dan saya merupakan anak perempuan satu-satunya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membangun Kejujuran pada Anak Usia Dini melalui "Dongeng"

26 November 2018   18:42 Diperbarui: 26 November 2018   18:55 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Panitia (depan dan samping kiri), Tim KPK (belakang), Guru MI-Al Irsyaad (tengah), dan Pengurus RPTRA Joglo (kanan)

Pada tanggal 23 November 2018 lalu, Mahasiswa Program Studi Public Relation Universitas Mercu Buana berhasil mengadakan rangkaian kegiatan dari program Kuliah Peduli Negeri (KPN) . Kegiatan ini merupakan pengganti Kuliah Kerja Nyata (KKN). Tema yang diangkat pada acara kali ini yaitu "Berani Jujur, Baik!". Penyelenggaraan acara ini didukung oleh beberapa pihak seperti, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai narasumber sekaligus sponsor dan MI Al-Irsyaad Joglo sebagai peserta yang berpartisipasi dalam acara ini. 

Acara ini disenggarakan di Ruang Publik Terpadu Ramah anak (RPTRA) Joglo-Kembangan, Jakarta Barat dengan didukung penuh oleh Lurah setempat dan Perum BULOG yang juga turut mensupport acara ini dengan memberikan paket sembako.

Kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk menanamkan perilaku jujur sejak dini dalam kehidupan sehari-hari. Anak adalah harta yang sangat berharga, karena anak merupakan penerus bangsa. Untuk itu, acara ini ditun jukkan kepada anak-anak usia 7-10 tahun. Acara ini terbagi menjadi dua bagian yaitu sosialisasi yang disampaikan dalam bentuk "dongeng" dan permainan anak-anak. Sosialisasi ini dihadiri oleh sekitar dua puluh lima orang anak-anak MI Al-Irsyaad Joglo yang terdiri dari kelasa 2 dan kelas 3, dengan didampingi oleh empat orang guru dan kepala sekolah.  

Bagi sebagain orang, beranggapan bahwa kegiatan mendongeng sudah dianggap punah apalagi di zaman yang secanggih ini. Pernyataan tersebut justru ditentang oleh Zulharman, seorang pendongeng hebat yang sekaligus menjabat sebagai ketua Asosiasi Nasyid nusantara (ANN DKI Jakarta) dan Pengurus MUI DKI Jakrta Komisi Seni Budaya. 

Beliau menuturkan bahwa saat ini, dongeng kembali bangkit. "Dongeng mampu mempu menjadi sarana penyampaian pesan yang dapat dipahami dan dimengerti dengan mudah oleh khalayaknya, terutama anak-anak." tambahnya. Untuk itu, diberbagai kesempatan Beliau selalu menggunakan metode dongeng dalam menyampaikan materi, termasuk materi keagamaan.

Mekanisme dongeng kali ini dilakukan dengan membagi kelompok menjadi empat bagian atau empat sesi dongeng. Dongeng yang disampaikan pada masing-masing sesi berbeda-beda. Tidak hanya mendongeng, anak-anak Mi Al-Irsyaad juga diajak untuk bersuka cita dengan mengikuti berbagai permainan anak, seperti memindahkan bola; tebak sholawat; lomba hafalan; dan lainnya. Mereka terlihat sangat antusias sekali dalam mengikuti rangkai kegiatan ini dari awal hingga akhir. 

Hal ini terlihat dari keaktifan mereka dalam bertanya, dan cara mereka dalam bersosialisasi dengan panitia. Abdul Somad S.Sos.I selaku Wakil Kepala Sekolah tidak menyangka bahwa anak didiknya sangat menikmati acara ini. "Jujur, ini adalah pertama kalinya sekolah kami mengadakan acara dengan pihak diluar sekolah, dan ternyata anak-anak dapat bersosialisasi dengan baik dan menikmati acara. Terimakasih kepada mahasiswa Mercu Buana dan KPK yang telah menyelenggarakan acara ini." Tuturnya

Kebahagiaan dari anak-anak MI Al-Irsyaad adalah bukti keberhasilan dari acara ini. Semoga setelah mendengarkan dongeng kejujuran ini, anak-anak dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari, baik di sekolah maupun di rumah. Dan semoga sosialisasi ini mampu menjadi wadah dalam melahirkan insan bangsa yang berprestasi serta mempunyai karakter yang jujur bagi negara Indonesia

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun