BOGOR (25/03/2014) - Transpakuan masih menjadi andalan transportasi masyarakat Bogor, akan tetapi memasuki akhir ini masyarakat mengeluhkan kedatangan bus Transpakuan yang sering terlambat. Hal ini menyebabkan kerugian waktu bagi para calon penumpangnya. Selain itu kondisi shelter bus Transapakuan yang sangat memprihatinkan, temboknya banyak coretan dan terkadang dijadikan tempat tinggal bagi para gelandangan. Hal tersebut menjadi “PR” besar untuk pihak PDJT Transpakuan.
Sebenarnya bus Transpakuan bisa dijadikan alat transportasi alternatif bagi masyarakatnya, hanya saja perawatan dari segi fasilitas lebih disesuaikan lagi demi kenyamanan calon penumpangnya. “Cukup membayar Rp 4000, kita bisa melakukan perjalanan dari Ciawi ke Bubulak” jelas Arlan selaku Koordinator Lapangan PDJT Transpakuan Bubulak. Selain itu dari pihak Transpakuan telah melakukan upaya agar kedatangan bus tidak terlambat lagi. “Kami akan menambah armada bus Transpakuan hanya saja keputusan tetap berada di Pemerintah Kota Bogor, jadi kita tidak bisa memastikan kapan waktunya” tambah Arlan.
Faktanya keterlambatan tersebut tidak sepenuhnya disebabkan oleh pihak Transpakuan, akan tetapi kemacetan yang terjadi dibeberapa titik jalan raya Kota Bogor, khususnya di Jalan Sholeh Iskandar karena ada pembangunan jalan tol. Ditambah bus Transpakuan yang belum memiliki jalur khusus seperti Transjakarta. Sehingga bus Transpakuan harus berbagi jalan dengan pengendara lainnya.
“Perjalanan yang biasanya menempuh waktu 45 menit, sekarang bisa jadi 1 sampai 3 jam dalam satu rute perjalanan” jelas Arlan. Untuk mengurangi rasa kekecewaan masyarakat Bogor, PDJT (Perusahaan Daerah Jasa Transportasi) Transpakuan memberikan pelayanan khusus, misalnya pada hari ulang tahun Kota Bogor atau hari ulang tahun Transpakuanpenumpang tidak dipungut biaya alias gratis. (Roro Ayu Cyndelaras)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI