Dr. Hevy Risqi Maharani, S.Pd., M.Pd. (Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unissula Sebagai Dosen Pengampu Mata Kuliah Problematika Pembelajaran Matematika)
Tim Penulis:
Dhiemas Roro Indry Prastika (34202100013), Adelia Putri Safina (34202100018), Faiza Oktafiana Dika Saputri (34202100027), Lu'lu'ul Mu'awanah (34202100030), Nida' Khoirunnisa' (34202100034) (Mahasiswi Prodi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Unissula)
Â
Kinerja guru adalah prestasi seorang guru yang diukur melalui standar yang telah ditetapkan dan disetujui bersama, dalam rencana pembelajaran yang telah distandarisasikan melalui silabus pada standar yang jelas. Â Peran guru sangat penting dalam membentuk kepribadian dan tingkah laku siswa karena peran mereka sebagai motivator pembelajaran bagi siswa sebagai generasi bangsa. Karena itu, dibutuhkan guru yang berkualitas dan bertanggung jawab untuk lembaga pendidikan.Â
Di Sekolah Menengah Atas (SMA), peran guru sangat penting dalam proses pendidikan. Mereka tidak hanya bertanggung jawab untuk memberikan materi pelajaran, tetapi juga bertanggung jawab untuk mengubah cara siswa berpikir, bersikap, dan berperilaku.
Dalam dunia pendidikan yang terus berkembang, menjadi seorang guru yang disukai dan mampu memotivasi siswa bukan hanya tugas, tetapi juga sebuah tantangan yang membutuhkan pengembangan diri secara berkelanjutan. Guru yang dapat membangun hubungan positif dengan siswa dan mampu menginspirasi mereka memiliki dampak jangka panjang terhadap perkembangan akademis dan sosial anak-anak. Berikut adalah beberapa langkah praktis untuk mengembangkan diri sebagai guru yang disukai dan mampu memotivasi siswa.
1. Dekat Dengan Anak Didik
Kedekatan antara guru dan peserta didik diperlukan agar peserta didik dapat belajar dengan baik, terutama ketika menghadapi materi pelajarannya yang sulit dipahami. Agar siswa mendapatkan hasil belajar yang baik, guru dan siswa harus dekat satu sama lain, terutama ketika materi pelajaran sulit dipahami. Dengan demikian, siswa dapat mengajukan pertanyaan tanpa merasa malu kepada guru mereka. Tidak adanya siswa yang mengajukan pertanyaan selama proses pembelajaran bukan berarti semua siswa sudah memahami pelajaran yang dimaksud. Mereka mungkin tidak mau bertanya karena mereka tidak dekat dengan guru mereka. Namun, dengan menjadi dekat dengan guru mereka, mereka dapat membantu peserta didiknya dengan masalah mereka. Ini memastikan bahwa proses pembelajaran berjalan dengan lancar dan tujuan pendidikan tercapai sepenuhnya.
2. Membangun Suasana Yang Menyenangkan
Seorang guru yang menyenangkan adalah seorang yang dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan menyenangkan bagi siswanya sehingga mereka senang. Seorang guru yang menyenangkan juga harus tahu bagaimana memahami kebutuhan siswa, memberikan penghargaan, dan mengendalikan emosi dengan baik.