Kondisi tubuh yang sehat dan prima adalah dambaan setiap orang, dengan tubuh yang sehat dan prima maka seorang mukmin mampu menjalankan ibadah dengan maksimal.
Menegakkan sholat, puasa, ibadah haji dan umroh dilakukan penuh dengan semangat, mampu menghadiri majelis ilmu, dan menolong sesama dengan kekuatan fisiknya.
Kali ini saya ingin sedikit mengulas ibadah puasa ramadhan terkait dengan kondisi tubuh yang sehat dan prima, bagaimana supaya ketika menjalankan ibadah puasa tubuh kita tetap sehat dan prima.
Ketika menjalani ibadah puasa ramadan, tubuh hanya mendapatkan asupan makanan dan minuman secara optimal saat sahur dan buka puasa. Artinya, asupan nutrisi pada kedua waktu itu sangatlah penting.
Puasa ramadhan dilakukan kurang lebih selama dua belas jam, kondisi tersebut menyebabkan asupan energi, nutrisi dan cairan berkurang, sehingga berpotensi memicu timbulnya masalah kesehatan.
Dihimpun dari berbagai sumber (diakses Selasa 28/4). Kekurangan cairan atau dehidrasi adalah masalah kesehatan yang paling sering muncul ketika seseorang menjalankan puasa, dua belas jam lebih tanpa cairan masuk ke dalam tubuh berpotensi mengakibatkan dehidrasi ringan.
Gejala yang biasanya muncul yaitu warna urine yang pekat, lelah, pusing dan susah untuk berkonsentrasi, tetapi ketika berbuka puasa maka cairan tubuh akan dikembalikan seperti semula.
Bagaimana cara mengatasi dehidrasi ringan saat berpuasa? Yaitu dengan mencukupi kebutuhan cairan minimal 8 gelas sehari yang terbagi waktu konsumsinya yaitu ketika sahur, berbuka, sebelum dan sesudah tarawih dan sebelum tidur.
Mengatur pola minum air putih menjadi sangat penting demi mencegah terjadinya dehidrasi ringan, misalnya bisa dibuat dengan model jadwal yang bisa kita atur pada smartphone dengan alarm berbunyi ketika saatnya minum air putih tiba.