"Makanlah olehmu dari rezeki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya." (QS. Saba': 15).
Pagi ini istri saya menyiapkan sarapan pagi hanya dengan lauk tempe goreng dan mie bihun goreng, hanya dengan lauk sesederhana itu tetapi ketika dimakan terasa nikmat luar biasa.
Ada beberapa alasan kenapa kok lauk sederhana seperti itu tetapi terasa nikmat ketika disantap, pertama jelas karena faktor sehat, karena orang sehat makan apa saja enak.
Sementara kalau orang sakit, jangankan tempe goreng, rendang Padang yang kelezatannya diakui Unesco saja, tetap tidak akan terasa enak di lidah, sementara orang yang sehat makan pun terasa enak.
Alasan kedua, karena saya sedang tidak punya beban pikiran berat yang membuat nafsu makan saya berkurang, kalau orang jawa menyebutnya dengan istilah "lagi bombong".
Mungkin karena saat ini saya tidak punya utang kepada siapapun, juga tidak punya tagihan cicilan apapun, sehingga di masa pandemik yang terasa sulit ini tidak punya banyak beban pengeluaran, praktis hanya untuk makan selama dirumah saja bersama keluarga.
Kemudian dengan lebih banyak dirumah menjadikan saya aktif menulis di Kompasiana, saya baru bergabung 8 Maret lalu dan alhamdulillah kini sudah naik pangkat dari debutan menjadi junior.
Mungkin saking aktifnya menulis karena punya banyak waktu luang selama dirumah saja dan work from home, ngajar dari rumah secara daring, karena kebetulan aktivitas utama saya sebagai guru.
Sedangkan istri selain sebagai ibu rumah tangga juga punya usaha katering, tetapi semenjak diberlakukannya social distancing praktis katering kami menjadi sepi orderan.
Bahkan sudah sebulan lebih tanpa orderan sama sekali, normalnya dalam sebulan kami biasa menerima katering berbagai acara sebanyak tiga sampai lima kali orderan yang masuk kedalam list order kami.