Mendengar permintaan Kartini, raut wajah Kyai yang berseri itu, seketika tumpah air mata, menangis haru mendengar permintaan gadis aristocrat itu.
Bermula dari dialog di Pendopo Kabupaten Demak itu, setahun berikutnya kitab yang diidam-idamkan Kartini terbit. Judulnya "Faidhurrahman fi Tafsiril Qur'an". Kitab karya Kyai Sholeh Darat ini berukuran folio, dicetak pertama kali di Singapura pada tahun 1894.
Terdiri dari dua jilid. Kitab ini menjadi referensi pribumi Jawa yang bermukim di tanah Melayu. Bahkan kaum muslimin di Pattani, Thailand selatan juga memakai kitab ini.
Ditulis dengan huruf Arab Pegon, kitab tersebut dihadiahkan kepada RA Kartini sebagai kado pernikahannya dengan RM Joyodiningrat yang menjabat sebagai Bupati Rembang.
Kyai Sholeh Darat wafat pada tanggal 28 Ramadlan 1321 H / 18 Desember 1903 M, dimakamkan di komplek pemakaman umum Bergota Semarang.
Kisah ini adalah shahih, dinukil oleh Prof KH. Musa Al-Machfud Yogyakarta, dari Kyai Muhammad Demak, menantu sekaligus staf ahli Kyai Sholeh.
Selamat Hari Kartini 21 April 2020.
"Habis Gelap Terbitlah Terang"
Rori Idrus
KBC-57 Brebes Jawa Tengah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H