Mohon tunggu...
Rori Idrus
Rori Idrus Mohon Tunggu... Guru - Pemulung Hikmah

Pemulung hikmah yang berserakan untuk dipungut, dirangkai menjadi sebuah tulisan dan pelajaran kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Apakah Sudah Saatnya Jakarta Menerapkan Karantina Wilayah?

29 Maret 2020   11:48 Diperbarui: 30 Maret 2020   13:41 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: Kompas.com)

Setelah para pemudik sampai di kampung halamannya, mereka akan beraktivitas seperti biasa, berinteraksi sosial dengan keluarga, tetangga, teman, padahal sekali lagi mereka tidak bisa memastikan dirinya sudah terinfeksi Covid-19 atau belum.

Kenyataan ini akan menjadi 'bom waktu' bagi penyebaran Covid-19, hari ini dan beberapa hari kedepan seluruh kabupaten dan kota sudah kedatangan para perantau dari Jakarta, dengan kenyataan tersebut apakah sudah saatnya Jakarta menerapkan aturan "Karantina Wilayah"?

Kalau memang Jakarta harus segera menerapkan karantina wilayah, maka keputusan ada di tangan Presiden, karena landasan hukum penerapan karantina wilayah sesuai undang-undang adalah berdasarkan Peraturan Pemerintah.

Dampak ekonomi penerapan karantina wilayah Jakarta harus segera diperhitungkan, pakar ekonomi harus segera melakukan evaluasi dampak ekonomi sampai sejauh ini, memperhitungkan dampak ekonomi atau opsi terburuk kalau dilakukan karantina wilayah DKI Jakarta, mengingat Jakarta adalah pusat pemerintahan dan pusat ekonomi Indonesia.

Pemerintah perlu belajar dari beberapa negara yang terlambat menerapkan karantina wilayah, belajar dari beberapa negara yang masyarakatnya mengabaikan aturan pemerintah demi mengurangi sebaran Covid-19, pemerintah harus segera mengambil keputusan terkait karantina wilayah.

Mengutip laman kompas.com (diakses Minggu 29/3/2020) berikut daftar 10 negara yang memiliki kasus terbesar:
1. Amerika Serikat, 83.672 kasus, 1.209 orang meninggal, total sembuh 1.864.
2. China, 81.285 kasus, 3.287 orang meninggal, total sembuh 74.051.
3. Italia, 80.589 kasus, 8.215 orang meninggal, total sembuh 10.361
4. Spanyol, 57.786 kasus, 4.365 orang meninggal, total sembuh 7.015
5. Jerman, 43.938 kasus, 267 orang meninggal, total sembuh 5.673.
6. Iran, 29.406 kasus, 2.234 orang meninggal, total sembuh 10.457.
7. Perancis, 29.155 kasus, 1.696 orang meninggal, total sembuh 4. 948.
8. Swiss, 11.811 kasus, 191 orang meninggal, total sembuh 131.
9. Inggris, 11. 658 kasus, 578 orang meninggal, total sembuh 135.
10. Korea Selatan, 9.241 kasus 131orang meninggal, dan 4.144 sembuh.

Semoga Bangsa ini bisa belajar dari   negara lain yang bagaimana pemerintah mereka gagal menerapkan aturan physical distancing, mereka terlambat mengambil keputusan karantina wilayah sehingga jumlah korban nyawa terus bertambah mencapai ribuan orang.

Semoga badai segera berlalu.

Rori Idrus
Guru di SMK 2 Al Hikmah 1 Pondok Pesantren Al Hikmah 1 Benda Sirampog Brebes Jawa Tengah.

KBC 57 Brebes Jawa Tengah

Referensi:
https://m.kompas.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun