Mohon tunggu...
Rorensia Aqilla Nawenda Putri
Rorensia Aqilla Nawenda Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Saya merupakan mahasiswa program studi sosiologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Minimnya Gaji Guru PAUD di Trenggalek terhadap Kesejahteraan dan Kualitas Pendidikan

27 November 2024   14:13 Diperbarui: 27 November 2024   14:16 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Taukah kalian berapa gaji guru PAUD di Kabupaten Trenggalek?

Gaji guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Trenggalek sangat rendah, hanya mencapai Rp100 ribu per bulan. Bukankah hal ini menjadi sangat miris di era sekarang? Isu ini sangat penting dalam dunia pendidikan, mengingat tanggung jawab besar yang diemban oleh tenaga pendidik usia dini. Menurut saya, guru PAUD berperan dalam pembentukan karakter dan kecerdasan anak, namun imbalan yang mereka peroleh sangat tidak sebanding dengan apa yang sudah mereka lakukan. Apakah ada dampak apabila hal ini terus terjadi? Rendahnya gaji berpotensi menurunkan motivasi mereka dalam menjalankan tugas sebagai pendidik. Selain itu, hal ini juga berdampak negatif pada kesejahteraan hidup dan keluarga mereka. Dengan tingginya biaya hidup sekarang, sangat sulit bagi mereka untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan penghasilan minim. Oleh sebab itu, perhatian dan dukungan terhadap kesejahteraan guru PAUD sangat diperlukan agar mereka dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan memberikan pendidikan berkualitas kepada anak-anak.

Kemudian, dari perspektif sosiologi, saya mempercayai bahwa kondisi ini nantinya dapat menimbulkan stigma sosial terhadap profesi guru, terutama bagi guru honorer. Seringkali, masyarakat tidak menyadari bahwa profesi guru merupakan salah satu pilar utama dalam pembangunan sumber daya manusia. Dengan gaji minim, banyak guru merasa tertekan dan kurang dihargai, sehingga berdampak langsung pada kinerja mereka dalam proses pengajaran di kelas. Namun, bagaimana jika hal ini terus terjadi? Menurut kalian, jika hal ini terjadi dalam jangka waktu panjang, apakah kondisi ini berpotensi menurunkan kualitas pendidikan yang diterima oleh anak-anak di Trenggalek?

Dalam sosiologi, hal ini menunjukkan bahwa pendidikan bukan hanya tanggung jawab individu atau keluarga, tetapi juga merupakan tanggung jawab masyarakat dan pemerintah. Menurut saya, apabila kualitas pendidikan buruk, maka dapat membuat anak-anak kehilangan kesempatan untuk berkembang secara optimal. Maka dari itu, perhatian terhadap kesejahteraan guru bukan hanya masalah individu, tetapi juga berkaitan dengan masa depan pendidikan di daerah tersebut. Aspirasi masyarakat dalam menyuarakan hal ini sangat penting agar pemerintah lebih peka terhadap kondisi guru PAUD, sehingga masyarakat dapat menekan pemerintah untuk meningkatkan anggaran pendidikan dan memberikan gaji lebih bagi para guru. Dukungan dari orang tua murid dan masyarakat sekitar juga dapat menjadi faktor pendorong untuk perubahan kebijakan yang lebih baik. Selain itu, transparansi pengelolaan dana pendidikan perlu ditingkatkan agar semua pihak dapat melihat anggaran secara jelas, sehingga menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih baik dan mendukung kesejahteraan para pendidik.

Kebijakan pemerintah memainkan peranan penting dalam menentukan kesejahteraan guru PAUD di Trenggalek. Peningkatan anggaran pendidikan dan penetapan gaji minimum yang layak bagi guru harus menjadi prioritas utama pemerintah daerah. Selain itu, pelatihan dan pengembangan profesional bagi guru juga perlu diperhatikan agar mereka dapat meningkatkan kualitas pengajaran. Dengan memberikan dukungan finansial dan pelatihan yang memadai, pemerintah dapat mendorong para guru untuk berkomitmen lebih dalam mendidik generasi penerus bangsa. Hal ini penting untuk menciptakan lingkungan pendidikan positif dan produktif bagi anak-anak di usia dini. Tanpa dukungan tersebut, sulit bagi guru untuk fokus pada pengembangan diri dan peningkatan kualitas pendidikan.

Dengan demikian, minimnya gaji guru PAUD di Trenggalek merupakan masalah serius yang harus segera ditangani oleh pemerintah. Gaji sebesar Rp100 ribu per bulan jelas tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup para guru dan keluarganya. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan kesejahteraan guru, diperlukan kebijakan lebih serta dukungan dari masyarakat serta pemerintah daerah. Dengan langkah-langkah yang jelas, maka diharapkan kondisi ini dapat diperbaiki sehingga para pendidik dapat melaksanakan tugas mereka dengan penuh dedikasi dan semangat demi mencerdaskan kehidupan bangsa. Masyarakat harus bersama-sama berjuang untuk memastikan bahwa guru berhak mendapatkan imbalan layak atas kontribusi mereka dalam dunia pendidikan demi masa depan cerah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun