Mohon tunggu...
Ropiyadi ALBA
Ropiyadi ALBA Mohon Tunggu... Guru - Tenaga Pendidik di SMA Putra Bangsa Depok-Jawa Barat dan Mahasiswa Pasca Sarjana Pendidikan MIPA Universitas Indra Prasta Jakarta

Menjadi Pembelajar Sepanjang Hayat, membaca dan menulis untuk pengembangan potensi diri dan kebaikan ummat manusia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rangkaian Kata Terakhir

30 Oktober 2021   20:47 Diperbarui: 30 Oktober 2021   21:23 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Wattpad.com

Rangkaian huruf ku susun menjadi kata demi kata. Dari kata menjadi paragraf yang padu. Demi mengisi waktu agar penuh makna. Tuk menjadi kenangan indah di masa sendu.

Ukiran kata simbol curahan hati. Penenang jiwa yang risau. Melihat kondisi negeri. Makin hari makin galau.

Rangkaian paragraf telah ku susun. Seperti untaian tali temali. Mewarnai hari yang penuh kesan. Sampai tak ada lagi yang menemani.

Di balik untaian kata demi kata. Di balik rangkaian paragraf demi paragraf. Tersimpan sejuta rasa dan asa. Untuk membentuk insan bermartabat dan beradab.

Wahai Sang Pemilik Kata. Kuserahkan rangkaian kata ini. Semoga sejuta kata masih terus terukir. Sampai di kata yang terakhir .***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun