Mohon tunggu...
Ropiyadi ALBA
Ropiyadi ALBA Mohon Tunggu... Guru - Tenaga Pendidik di SMA Putra Bangsa Depok-Jawa Barat dan Mahasiswa Pasca Sarjana Pendidikan MIPA Universitas Indra Prasta Jakarta

Menjadi Pembelajar Sepanjang Hayat, membaca dan menulis untuk pengembangan potensi diri dan kebaikan ummat manusia.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Akhirnya, Makhluk Kecil Itu pun Menghampiriku

23 Januari 2021   13:32 Diperbarui: 23 Januari 2021   13:41 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada hari Jum'at, 15 Januari 2021, saya kembali berobat ke dokter yang sama. Saya hanya mengatakan cuma ada satu keluhan, yaitu badan masih terasa lemas dan pegal-pegal. Selain itu, saya juga meminta untuk dilakukan Swab Rapid Antigen, untuk memastikan apakah saya terpapar Covid-19 atau tidak.

Setelah dokter tersebut melakukan Swab Antigen dengan mengambil sampel cairan yang ada di kedua lubang hidung saya, dengan cepat ia menyimpulkan bahwa saya positif Covid-19. Namun, untuk lebih memastikannya, saya disarankan untuk melakukan Swab PCR (polymerase chain reaction). 

Segera dokter tersebut membuat memo ditujukan kepada tim surveilant Covid-19 puskesmas setempat. Dalam memo tersebut, dinyatakan bahwa setelah saya menjalani Swab Antigen yang hasilnya positif, maka pihak puskesmas diminta segera melakukan test Swab PCR terhadap saya dan tracing terhadap seluruh anggota keluarga.

Mendengar vonis sementara bahwa saya positif Covid-19, sebenarnya perasaan saya biasa saja. Namun, di hati saya yang paling dalam terbetik rasa syukur. Mengapa saya bersyukur?. Karena di tengah hiruk pikuknya pemberitaan tentang Covid-19 yang telah memakan banyak korban, baik sakit maupun meninggal dunia, akhirnya saya dapat merasakan bagaimana akibat dari paparan virus Corona tersebut. Alhamdulillahnya, gejala yang saya alami tidak terlalu berat, malah bisa dibilang ringan.

Keesokan harinya, saya mendapat informasi dari pihak puskesmas bahwa jadwal Swab PCR saya adalah hari Senin, 18 Januari 2021.

Sesuai waktu yang ditentukan, maka saya menjalani test Swab PCR. Saya datang pukul 09.00 WIB. Setelah melakukan registrasi, sayapun duduk di bangku tunggu. Karena jumlah pasien yang cukup banyak, maka saya terpaksa menunggu lebih dari 2 jam untuk mendapatkan giliran.

Akhirnya, sekitar pukul 11.30 WIB sayapun mendapat giliran. Ada sedikit perbedaan Swab PCR kali ini dengan Swab Antigen sebelumnya. Pada Swab Antigen sebelumnya, yang diperiksa hanyalah dua lubang hidung saya. Namun kali ini, selain dua lubang hidung, mulut/tenggorokan saya juga diperiksa. Ada sedikit rasa kurang nyaman, ketika dua lubang hidung saya dimasukkan semacam cotton bud. Respon hidung saya setelah dimasukkan cotton bud adalah sedikit mengeluarkan cairan atau lendir.

Setelah selesai Swab PCR tersebut, saya segera pulang. Menurut tenaga kesehatan yang bertugas, hasil dari Swab PCR tersebut akan diberitahukan sekitar 3-4 hari ke depan.

Singkat cerita, pada hari Rabu 20 Januari 2021, hasil test Swab PCR sayapun keluar. Informasi ini saya dapat melalui pesan singkat berupa screen shoot hasil Swab PCR saya dari tenaga kesehatan yang bertugas. Hasil Swab PCR ini tidak berbeda dengan hasil test Swab Antigen sebelumnya, dan saya dinyatakan POSITIF Covid-19.

Setelah dinyatakan positif Covid-19, maka saya ditawarkan dua pilihan, apakah dirujuk ke rumah sakit, atau isolasi mandiri. Saya memilih untuk melakukan isolasi mandiri di rumah.

Sesungguhnya inilah yang saya paling takutkan dengan adanya vonis positif Covid-19, yaitu isolasi. Bukan efek dari penyakitnya secara langsung. Karena saya meyakini, Covid-19 hanya berdampak besar terhadap orang-orang yang memang sudah memiliki penyakit penyerta dan kronis. Namun, bagi mereka yang tidak memiliki penyakit penyerta akan sembuh dengan sendirinya apalagi jika memiliki antibodi yang bagus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun