Mohon tunggu...
Ropiyadi ALBA
Ropiyadi ALBA Mohon Tunggu... Guru - Tenaga Pendidik di SMA Putra Bangsa Depok-Jawa Barat dan Mahasiswa Pasca Sarjana Pendidikan MIPA Universitas Indra Prasta Jakarta

Menjadi Pembelajar Sepanjang Hayat, membaca dan menulis untuk pengembangan potensi diri dan kebaikan ummat manusia.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Akhirnya, Makhluk Kecil Itu pun Menghampiriku

23 Januari 2021   13:32 Diperbarui: 23 Januari 2021   13:41 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : TribunNews.com

Dua hari berselang, tepatnya hari Senin, 4 Januari 2021, saya mendengar tetangga yang saya antar berobat 2 hari yang lalu itu dinyatakan positif Covid-19. Berita ini saya dengar langsung dari istri yang bersangkutan, setelah ia menjalani test Swab PCR (Polymerase Chain Reaction) di salah satu rumah sakit.

Ketika mendengar berita tersebut, sebenarnya kondisi saya juga sedang kurang fit. Perlu diketahui, setelah pulang mengantar tetangga saya tersebut berobat pada hari Sabtu yang lalu, saya sedikit memorsir waktu saya untuk menyelesaikan target membuat sebuah buku kompilasi para penulis YPTD edisi November 2020. 

Alhamdulillah draft buku kompilasi itupun selesai saya susun, dengan ketebalan lebih dari 300 halaman. Kemudian draft buku kompilasi penulis YPTD itupun saya kirim via email langsung ke ketua Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD), untuk selanjutnya diurus ISBNnya ke Perpustakaan Nasional.

Keesokan harinya, tepatnya Selasa, 5 Januari 2021, saya mengalami kondisi tubuh yang kurang fit. Kepala terasa sakit, badan terasa nyeri, dan demam. Saya menganggap hal ini adalah hal yang biasa, dan menganggapnya saya terkena masuk angin.

Seperti biasa, saya segera minum jamu tolak angin dan tidur yang cukup. Namun, sampai keesokan harinya keluhan yang saya alami belum hilang. Kepala masih terasa pusing, badan masih nyeri, dan demam. 

Di hari kedua ini, saya mencoba minum obat penghilang rasa nyeri dan sakit kepala yang dijual bebas di warung-warung. Setelah saya minum obat sakit kepala tersebut, rasa sakit kepala saya sedikit mereda. Namun, mulut saya terasa pahit dan penciuman sedikit terganggu, sehingga tidak enak makan dan nafsu makan berkurang.

Memasuki hari ketiga, kondisi masih belum membaik. Namun, saya belum memilih berobat ke dokter. Karena saya punya kebiasaan, ketika saya sakit maka yang saya lakukan pertama adalah istirahat yang cukup dan mengonsumsi suplemen makanan, seperti madu dan habbatussauda.

Memasuki hari keempat, tepatnya hari Jum'at, 8 Januari 2021, kondisi tubuh saya masih terasa lemas dan tangan serta kaki terasa dingin. Dengan kondisi ini, terpaksa saya tidak berangkat sholat Jum'at di masjid. Alhamdulillah, ada teman istri yang memberikan sedikit solusi. Ia mengirimkan 2 botol cairan yang diberi nama booster G8 dan G12, semacam immunomodulator yang berfungsi meningkatkan kekebalan tubuh akibat terserang virus atau bakteri.

Setelah meminum 2 jenis cairan tersebut, demam saya mereda. Tetapi badan masih terasa lemas dan nafsu makan masih rendah. Akhirnya pada hari Minggu, 10 Januari 2021, saya memutuskan untuk berobat ke dokter yang berlokasi sekitar 500 meter dari rumah.

Dokter yang memeriksa saya mengatakan, tekanan darah saya 120/80 mmHg yang artinya normal, dan suhu tubuh juga normal yaitu 36,3c. Namun, dia mengatakan ada masalah dengan lambung saya. Lambung saya dinyatakan kembung, dan banyak terisi angin. Hal ini wajar, karena beberapa hari terakhir nafsu makan saya memang menurun. Oleh dokter, saya diberikan obat parasetamol, obat lambung, dan antibiotik.

Setelah meminum obat dari dokter tersebut, rasa sakit kepala dan nyeri di badanpun hilang. Namun, sampai memasuki hari kelima pasca berobat, tubuh saya masih terasa agak lemas dan pegal-pegal. Padahal nafsu makan sudah sedikit normal, dan pencernaan lancar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun