Tahun 2020 telah pergi meninggalkan kita. Berjuta rasa dan kenangan sudah kita torehkan di tahun yang baru saja terlewati. Ada suka dan ada duka, semua silih berganti sebagai romantika kehidupan.
Secara pribadi, saya melewati tahun 2020 dengan banyak kenangan manis dan indah sebagai hasil perjuangan yang insyaAllah terus mendapat ridho dan berkah dari Allah Subhanahu wa ta'ala. Awal tahun 2020 yang lalu, dengan tekad dan dukungan dari istri tercinta, saya memberanikan diri melanjutkan pendidikan dengan menjadi mahasiswa pasca sarjana di salah satu perguruan tinggi di Jakarta. Mengapa saya mengatakan memberanikan diri?, karena perlu pembaca ketahui bahwa saat ini saya masih berstatus sebagai guru honorer swasta yang memiliki income atau pendapatan relatif kecil jika dibandingkan dengan guru PNS atau yang lainnya. Namun, alhamdulillah sejauh ini segala urusan masih dimudahkan Allah Subhanahu wa ta'ala, penulis dapat membayar uang kuliah dengan lancar termasuk seluruh biaya sekolah keempat anak saya.
Hampir sepanjang tahun 2020 kita dibayang-bayangi oleh pandemi Covid-19, yang telah memporak-porandakan seluruh tatanan kehidupan di negri ini, baik kesehatan, ekonomi, politik, maupun pendidikan. Namun, ada sisi positif yang dapat kita ambil dari adanya pandemi ini, khususnya di bidang pendidikan dan literasi. Dengan adanya pandemi yang mengharuskan guru menggunakan metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), maka muncullah cara-cara kreatif guru untuk melakukan pembelajaran yang menyenangkan kepada para siswanya.
Dengan adanya Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), maka penulis jadi belajar bagaimana caranya membuat video pembelajaran melalui aplikasi Zoom Cloud Meeting ataupun Google Meet untuk kemudian diupload ke kanal YouTube. Salah satu konten YouTube penulis bisa pembaca lihat di https://www.youtube.com/watch?v=9OSuVT-0FEU
Ternyata, saya hanyalah salah satu dari sekian banyak guru yang sudah membuat  channel di YouTube untuk menunjang pembelajaran. Selain itu, pasca pandemi juga bermunculan  kegiatan-kegiatan seminar secara virtual yang disering disebut webinar. Webinar yang sering saya ikuti adalah webinar yang berkaitan dengan pelatihan menulis bagi penulis pemula, baik berlatar belakang sebagai seorang guru ataupun profesi lainnya.
Pada kuartal ketiga di tahun 2020, tepatnya pada medio September, penulis mendapatkan nikmat yang luar biasa. Apa itu?. Penulis berkesempatan mengumpulkan artike-artikel yang pernah penulis tayangkan di web https://www.kompasiana.com/ropiyadi19360 untuk dibukukan. Ini merupakan keinginan terpendam saya, yang sudah lama ingin menjadi seorang penulis yang memiliki nama yang abadi, tidak hanya tercatat di batu nisan jika telah tiada, tetapi juga tercatat di sampul buku karya sendiri. Alhamdulillah, melalui jasa baik Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan dan web https://terbitkanbukugratis.id/ , akhirnya saya telah berhasil menjadi penulis buku untuk yang pertama kali pada 30 September 2020, kemudian disusul buku yang kedua pada 10 November 2020.Â
Pada 27 Desember 2020 pukul 18.45 WIB yang lalu saya kirimkan email draft buku ketiga saya kepada bapak Dian Kelana, dengan tujuan untuk dibuatkan cover dan juga lay-outnya. Namun, beberapa saat kemudian saya membaca berita di pesan WhatsApp Grup penulis YPTD melalui Bang Nur Terbit, bahwa Pak Dian Kelana tengah terbaring di rumah sakit karena sakit typus yang dideritanya. Segera sayapun mengirim pesan singkat berupa untaian do'a ke nomor WhatsApp pribadi pak Dian Kelana, dan meminta beliau untuk banyak istirahat agar lekas sembuh. Selain itu, saya juga memberikan info bahwa untuk cover buku ketiga, saya akan minta bantuan ke pak Ajinata.
Pada tanggal 29 Desember 2020 pukul 17.19 WIB, saya mengirimkan pesan WAPRI ke pak Ajinatha untuk minta dibuatkan cover untuk buku ketiga saya yang berjudul "Membumikan Nilai-Nilai Dasar Islam". Beliau sangat antusias untuk membantu saya dalam membuat cover buku. Tidak sampai berjam-jam, tepatnya pada pukul 19.10 WIB cover buku ketiga sayapun telah selesai.
Selang sehari kemudian, tepatnya pada hari Rabu 30 Desember 2020, buku ketiga saya siap dicetak bersama delapan buku penulis YPTD lainnya. Perlu pembaca ketahui, bahwa salah satu program YPTD adalah mencetak buku dari para penulis setiap hari Rabu dua minggu sekali, dan itu bersifat gratis. Setelah master buku ketiga saya selesai dicetak, oleh percetakan kemudian dikirim ke kantor penerbit YPTD yang beralamat di Jl. Bumi Pratama VIII No.23, RT.5/RW.6, Dukuh, Kec. Kramat jati, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta . Setelah tiba di kantor YPTD sehari setelahnya , maka oleh Pak H. Thamrin Dahlan buku-buku itupun dikirimkan ke alamat masing-masing penulis.