Mohon tunggu...
Ropiyadi ALBA
Ropiyadi ALBA Mohon Tunggu... Guru - Tenaga Pendidik di SMA Putra Bangsa Depok-Jawa Barat dan Mahasiswa Pasca Sarjana Pendidikan MIPA Universitas Indra Prasta Jakarta

Menjadi Pembelajar Sepanjang Hayat, membaca dan menulis untuk pengembangan potensi diri dan kebaikan ummat manusia.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bedah Buku Virtual ke-2, YPTD Mantap

18 November 2020   16:48 Diperbarui: 18 November 2020   20:52 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah mengikuti acara webinar bedah buku terbitan Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD) yang ke-2, semangat saya untuk menulis seolah kembali mendapatkan energi baru. Betapa tidak, acara bedah buku YPTD kali ini begitu luar biasa karena menghadirkan seorang penulis muda yang sangat produktif dan kreatif. Beliau adalah Muhammad Bisri Ichwan, LC,.M.Pd, seorang putra Banyuwangi yang pernah menimba ilmu di Al Azhar Mesir sekaligus melakukan bisnis di sana.


Acara bedah buku virtual malam ini dimoderatori oleh Bapak H.Thamrin Dahlan,SKM,M.Si selaku owner YPTD, dan bertindak sebagai host Mba Dewi Puspa, seorang penulis di YPTD yang sudah mengeluarkan 3 buku.

Bedah buku kali ini membahas empat buku serial Mesir buah karya Gus Bisri yang berjudul Cairo oh Cairo, 926 Cairo, Umroh Coboy, dan 80 Coret Mesir. Buku-buku tersebut ditulis Gus Bisyri tatkala beliau masih berstatus sebagai mahasiswa Al Azhar pada tahun 2009-2012.

Selain penulis, bedah buku kali ini juga menghadirkan Bapak Ajinatha (seorang penulis dan art directur) dan Gus Mochtar Nabeel,LC,.SS sebagai pembahas buku serial Mesir karya Gus Bisri.

Antusiasme peserta begitu terasa pada bedah buku kali ini. Hal ini ditandai dengan banyaknya pertanyaan, baik di chat room maupun secara langsung. Beberapa dari peserta menanyakan kepada penulis, bagaimana kiat-kiat untuk dapat menulis dan kapan waktu yang baik untuk menulis.

Sebagai penulis, Gus Bisri mengatakan bahwa waktu terbaik untuk menulis adalah ketika kita menulis, artinya tidak bisa dikatakan harus siang atau malam. Menulis bisa kapan saja dan di mana saja. Namun, beliau punya tips khusus dalam menulis dan ini selalu beliau terapkan ketika menulis. Gus Bisri selalu berusaha ketika menulis dalam keadaan tidak berhadas (suci), dengan niatan agar hasil tulisan nantinya dapat membawa manfaat buat orang banyak. Karena beliau berprinsip,"sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat buat orang lain".

Ada satu ungkapan pula dari Bapak Ajinatha selaku pembahas buku, bahwa Gus Bisri adalah sosok penulis yang baik, karena ia sudah melakukan 3 hal yang harus dilakukan seorang penulis , yaitu: menulis, menulis, dan menulis. Dalam menulis, kita tidak perlu terkungkung oleh banyak aturan, menulis bisa apa saja, dan setiap tulisan akan menemui takdir dan pembacanya sendiri.

Ada dua hal yang menjadi daya tarik bedah buku YPTD kali ini, yaitu adanya bonus buku bagi penanya terpilih dan e-sertifikat bagi seluruh peserta yang telah mengisi data di google form yang dibagikan menjelang sesi akhir acara.

Akhirnya, saya ucapkan selamat dan sukses kepada YPTD yang sudah berhasil menyelenggarakan bedah buku ke-2 ini pada hari Selasa 17 November 2020 dari pukul 19.00 - 21.30 WIB, semoga bedah buku selanjutnya dapat berjalan rutin setiap Selasa malam dengan jumlah peserta lebih banyak lagi.Aamiin.***

Tulisan ini pernah ditayangkan di web: https://terbitkanbukugratis.id/ropiyadi-alba/11/2020/bedah-buku-virtual-yptd-mantap/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun