Apa yang salah dengan pelajaran Matematika? Sehingga ia menjadi mata pelajaran yang "menakutkan" bagi banyak orang. Banyak di antara para siswa yang takut atau menghindari pelajaran Matematika. Padahal mata pelajaran Matematika sudah ada sejak Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi.Â
Lalu, bagaimana caranya menciptakan pembelajaran Matematika yang menyenangkan?. Siapa yang paling bertanggung jawab dalam penguasaan Matematika seorang anak?. Inilah sejumlah pertanyaan yang harus dijawab terkait problematika pembelajaran Matematika.
Problematika seputar pelajaran Matematika ini, paling tidak harus mampu diselesaikan tidak hanya oleh guru pelajaran Matematika, tetapi juga oleh berbagai pihak seperti para siswa, orang tua, dan para pembuat kebijakan kurikulum.Â
Untuk mengurai masalah ini, pada kesempatan kali ini saya akan memulai dari hal- hal yang harus dilakukan oleh para siswa agar pelajaran Matematika tidak menjadi momok yang menakutkan dan terasa mudah, yaitu :
1.Luruskan Niat
Para siswa harus meluruskan niat mereka belajar Matematika. Belajar Matematika bukanlah karena hendak mengikuti ujian, atau desakan orang tua maupun guru. Namun, Niatkan belajar Matematika untuk ibadah dalam rangka menjalankan perintah Allah SWT dalam menuntut ilmu.Â
Jika niat ini benar, maka sepanjang kegiatan belajar yang dilakukan, merekapun akan mendapatkan pahala dan memperoleh keberkahan.Â
Di samping itu dengan belajar matematika, daya nalar otak akan terasah dengan baik sehingga mudah untuk menerima pelajaran yang lainnya. Ingatlah, belajar Matematika jangan hanya berorientasi kepada hasil ujian, tapi berorientasilah pada proses belajarnya.
2. Berdoa sebelum belajar.
Sebelum para siswa memulai mempelajari matematika, mereka harus berdo'a kepada Allah SWT agar diberi kemudahan untuk memecahkan setiap persoalan yang terdapat di materi yang akan dipelajari.Â
Dalam berdo'a mereka harus memiliki keyakinan bahwa Allah Tuhan Yang Maha Cerdas akan memberikan mereka kepahaman dalam Matematika jika mereka berdo'a dan disempurnakan dengan belajar sungguh-sungguh.
3. Meyakini bahwa belajar Matematika sangat bermanfaat.
Para siswa harus memiliki kesadaran bahwa kemampuan dasar Matematika sangat bermanfaat untuk masa depan mereka. Para siswa harus berpikir realistis bahwa di perkuliahan nanti mereka sangat membutuhkan kemampuan Matematika untuk mendapatkan gelar Sarjana.Â