Sehingga produk buah dalam negeri mampu kita pasok sendiri tanpa harus impor. Kadang sebagai bangsa di negara agraris sedikit malu ketika harus mengaku bahwa buah-buahan yang kita makan adalah hasil impor. Walau tidak menyalahkan adanya impor buah-buahan dari luar.
Tanah yang subur, sinar matahari yang cukup untuk segela macam tanaman menjadi keunggulan sumber alam yang ada. Tinggal inovasi dan teknologi pertanian yang digali dan menghasilakan produk pertanian yang melimpah, syukur-syukur jika mampu memenuhi kebutuhan dalam.negeri. Dan sangat menggembirakan jika mampu kita ekspor ke luar negeri.
Kini hanya kesiapan dan niat yang besar dari Kementrian pertanian dan jajaran di bawahnya, ingin menciptakan produksi pertanian yang melimpah dan istimewa atau bangga karena telah mampu memenuhi kebutuhan dalam negero dengan cara impor dari negara lain. Entahlah.
Petani ingin maju, ingin berinovasi, ingin berhasil di bidang pertaniannya. Kesigapan penyuluh pertanian dan kerjasama seluruh jajaran yang terkait sangat dibutuhkan. Apalagi jika ada temuan-temuan seperti alpukat markus aligator disupport untuk dikembangkan dalam jumlah yang banyak dan disebar di seluruh Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H