Jadi kalau ditanyakan, memangnya ada jam kosong di kelas ketika waktunya pelajaran dimulai? Jawabnya ada, bukan karena gurunya tidak ada tapi gurunya lagi sibuk mengerjakan tugas lain yang dikejar deadline.
Kalau ingin mengurangi kekerasan yang terjadi di sekolah, terutama di kelas oleh siswa sebaiknya memang guru hanya diberikan tugas mengajar dalam kelas saja. Sehingga para guru bisa fokus masuk ketoka bel berbunyi.
Sungguh kecil kemungkinanya ketika ada guru di depan kelas dan proses belajar mengajar berlangsung terjadi kekerasan antar siswa. Kecuali memang gurunya sedang tidak berada dalam kelas.
Mendikbud juga harus memikirkan dampak sertifikasi yang mewajibkan guru harus mengajar 24 jam tatap muka. Kadang di sebagian sekolah pinggiran, karena jumlah jam pelajaran yang tersedia tak mencukupi 24 jam memaksa para guru mencari sekolah terdekat.
Di daerah yang memiliki luas wilayah yang lyas seperti Kalimantan, jarak antar sekolah satu dengan sekolah lainnya sangat jauh. Â Dengan begitu perjalanan yang ditempuh menjadikan guru terlambat tiba di kelas. Pada kondisi ini beberapa menit kelas juga akan kosong.
Oleh karena itu semua pihak, mulai dari kementrian pendidikan hingga jajaran di bawahnya sampai kepada kepala sekolah diminta bijak menghadapi kelas kosong. Siswa jangan sampai jadi korban.
Sekolah aman, nyaman, tertib, dan lancar adalah dambaan setiap orang. Orang tua, guru, kepala sekolah, dan siswa tentunya. Semoga suatu saat bisa terwujud. Aamin.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H