Awas, bagi pemancing belut yang pertama kali mencoba kalau bisa jangan sendirian. Bukan karena takut kena gigit. Biasanya belut tak akan menggigit. Mulutnya juga tak akan terbuka ketika sudah kena pancingan. Geliat belut yang ingin melepaskan diri dan masuk ke dalam air sangat susah ditaklukkan. Sementara pemancing pemula belum tentu bisa memegan badan belut yang licin berlendir itu.
Trik yang dilihat di cannnel youtube banyak membantu menangani belut yang sudah kena pancing. Namun, ketika pertama kali mencoba memegang belut setidaknya perlu keberanian yang luat biasa. Licin berlendir, daging bergerak dan berusaha mengelak ketika ditangkap inilah sensasi yang akan selalu diingat bagi pemancing pemula.
Berbeda dengan ular. Kalau ular, ketika dipegang, seluruh badannya mencoba melilit pergelangan tangan atau apa saja yabg berada dekat dengan badannya. Sementara belut menggeliatnya hanya ingin berusaha lepas, tak melilit sama sekali.
Makanya ketika ada penjahat yang sulit tertangkap, mereka diistilahkan sebagai penjahat selicin belut. Ada-ada saja akalnya agar terlepas dari jerat hukum. Begitulah beluat jadi lambang kelicinan. Dasar belut benar-benar licin dan sulit ditangkap.
Anda, ingin mencoba sensasi memancing belut. Sesekali berliburlah ke desa yang ada persawahannya pada musim penghujan atau ketika padi telah di tanam. Di kiri kanan galangan sawah biasanya belut bersarang.
Di samping dipancing, banyak juga para pencari belut menangkap belut dengan cara dipancing tinggal (banjur). Dengan cara, pancing diberi umpan, joran pancing ditancapkan ke tanah. Ditinggal satu malam, dan esok paginya dijenguk. Belut berkeliaran pada malam hari dan memakan pancing banjur pada malam hari.
Dengan cara memasang jebak berupa wuwu (lukah) pun dapat dilakukan. Menempatkan cacing yang dibakar dengan abu dimasukkan dalam wuwu sebagai umpan.
So, ingin nencoba sensasi memancing belut. Gunakan senar, kail dan umpan saja, lalu cari lobang yang ada belutnya. Jika nanti tak berteriak pada saat belut memakan umpan dan melawan tarikan, berarti dipertanyakan respon spontannya. Terutama respon anggota tubuh yang mengeluarkan teriakan. Silakan periksakan diri andan ke dokter ahli syaraf kenormalan indera anda.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H