Kita adalah penyakit bersarang di dada
Yang hembuskan aroma tekor di mana-mana
Dalam rapat kerja, dalam acara makan siang
Semua harus dibereskan! Suaranya lantang
Terdengar dari kehaujan
Gemetar tangan ini, kuping lebar tak sanggup aku tutupi
Ketika rintih kesakitan, minta segera dimatikan
Ketika pasrah menahan dalam erangan
Air mata derita telah kering tak ada sisa
Ketika tengah malam tangan ditengadahkan
Memohon agar malaikal maut segera datang
Ketika tetangga dan saudara-saudaranya
Lupa rasa sakit yang ia derita
Tangannya menggenggam erat
Hanya secarik kertas lusuh tanpa plakat
Dalam tulisan, "Tolong kami dirawat."
Adu argumentasi tentang rugi
Kenaikan iuran, harga mati
Basi laba terpendam lupa
Kini kertas lusuh tak berlaku lagi
Digenggamnya erat-erat dengan kekuatan ia tahan sekarat, lalu ia tulis surat, "Terimakasih, jika tetap rugi karena kami. Tolong aku segera disuntik mati."
Puisi kepada BPJS, semoga kian berbenah. Aamin
Tanah Bumbu, 31 Juli 2019