Mohon tunggu...
Surobledhek
Surobledhek Mohon Tunggu... Guru - Cukup ini saja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Memberi tak harap kembali

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Marginal

1 Februari 2019   06:49 Diperbarui: 1 Februari 2019   06:53 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh ROPINGI

Angin berhenti berhembus, karang ikut lemas tak berderak
Kelomang sembunyi dalam cangkang, malu
Saat bulan penuhi genggamku menyerah pasrah
Membiarkan jingga purnamanya kutelan mentah-mentah

Bukan salah, jika rindu membanjiri isi perutku
Bukan salah, jika pekatnya malam enggan menyapa siang
Untuk teriakan nyaring membentur karang tajam
Semua girang, lalu menari-nari sambil telanjang

Baju yang diberi tidak pantas dipasangkan pada semua orang
Tapi mengapa, malah bertabur pajangan umbul-umbul di pinggir jalan?
Lalu jadi keset untuk sepatu-sepatu di depan pintu orang-orang berdasi biru
Semua tau, salahku adalah ketika piring-piring kotor sisa makan malam berserak dirubung semut akhir tengah malam

Sebentar lagi, pesta indah akan segera berhenti
Ketika lantai dansa basah, banjir muntahan nanah-nanah cinta memerah bercampur darah
Saat itu kita akan tau, barah di kepala meledak dalam kota yang dulu tidak pernah mengira pesta di kafe tua meninggalkan sisa
Aku akan jadi saksi, mustahil aku pungkiri

Malam kembali sepi
Kemudian angin akan bertiup kencang
Teriakan kita takkan lagi membentur karang
Dan ...
Semua diam, asyik nikmati indahnya tubuh gadis perawan gentayangan

Tanah Bumbu, 1 Februari 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun