SOSIALISASI DAN PELATIHAN PENGOLAHAN BIJI KAKAO OLEH KKN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA (PMD) DENGAN TEMA “PENINGKATAN EKONOMI KREATIF MASYARAKAT BERBASIS KAKAO DI DESA LEBAH SEMPAGE KECAMATAN NARMADA KABUPATEN LOMBOK BARAT”
Berdasarkan hasil wawancara ketua kelompok tani kakao, didapatkan hasil bahwa kebanyakan kelompok tani dan masyarakat hanya menjual biji kakao mentah tanpa mengolah biji kakao menjadi produk yang bernilai jual tinggi seperti teh coklat dan juga coklat, sehingga menjadi nilai tambah dalam penjualan hasil kebun Desa Lebah Sempage. Oleh karena itu dengan adanya program oleh mahasiswa KKN PMD Universitas Mataram dalam mengembangkan kakao sebagai produk unggulan dalam menunjang pariwisata Desa Lebah sempage dengan melakukan bimbingan pengolahan biji kakao menjadi produk-produk bernilai tinggi dengan cara yang mudah di pahami.
Pengolahan biji kakao mulai dari proses fermentasi, pengeringan, penyangraian hingga menjadi produk teh coklat dan coklat dilakukan di rumah kepala dusun pesorongan jukung utara bapak Bahrudin Bersama Kelompok Wanita Tani (KWT) Daun Cabai di Desa Lebah Sempage Kecamatan Naramada Kabupaten Lombok Barat pada Rabu, 14 Agustus 2024.
Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam pengolahan kakao dengan metode fermentasi, meningkatkan kualitas dan nilai jual kakao di Desa Lebah Sempage, meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat dan mendukung pengembangan produk unggulan lokal dari kakao (Teh Kakao dan Coklat). Dengan tercapainya tujuan pelatihan ini, diharapkan dapat memberikan dampak positif dan berkelanjutan bagi masyarakat Desa Lebah Sempage, di antaranya yaitu meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan masyarakat, terciptanya lapangan pekerjaan baru, meningkatnya kualitas produk kakao lokal, dan meningkatnya daya saing produk kakao lokal di pasar internasional.
“Kakao disini sangat melimpah tapi kami disini masih minim pengetahuan dan skill dalam mengolahnya apalagi kami baru tahu kalau kakao dapat dijadikan teh” kata Reni Faridatun sebagai ketua KWT.
Dalam Kegiatan Pelatihan Tersebut buah kakao di fermentasi menggunakan bakul yang dibungkus dengan daun pisang, proses fermentasi ini sama dengan cara pembuatan tape yang ditutup dengan wadah yang kedap udara selama 7 hari. Kemudian setelah proses fermentasi dilanjutkan dengan proses pengeringan selama 4-5 hari tergantung kondisi cuaca. Tujuan dilakukan penjemuran ini adalah untuk menghilangkan kadar air setelah dilakukannya proses fermentasi. Setelah proses pengeringan dilanjutkan dengan proses penyangraian dengan tujuan menghilangkan sisa-sisa kadar air dalam biji kakao dan berpengaruh pada aroma, warna, dan rasa dari biji kakao. Untuk membuat teh, bahan yang diperlukan yaitu kulit biji kakao yang telah di sangrai dan dipisahkan dari biji kakao dan produk teh kakao sudah dapat dikonsumsi yang memiliki kandungan antioksidan sebagai senjata untuk melawan radikal bebas. Selain itu, produk coklat yang dibuat dapat menggunakan cara-cara dan alat sederhana seperti blender. Langkah pertama yang dilakukan yaitu menghaluskan biji kakao yang telah dipisahkan dari kulitnya hingga setengah halus, kemudian campurkan gula dan juga susu bubuk dan minyak sayur (opsional) karena kakao mengandung lemak yang tinggi oleh karena itu minyak sayur ditambahkan apabila coklat yang diblender sangat kental.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H