Mohon tunggu...
Rooy Salamony
Rooy Salamony Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Saya pelayan masyarakat rooy-salamony.blogg.spot.com

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Bayern Menangi Gelar ke-17 DFB Pokkal

18 Mei 2014   11:14 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:24 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Bayern Munchen menutup musim 2014 dengan manis. Pada pertandingan final DFB Pokkal 17 Mei 2014 di Berlin, Bayern unggul 2-0 atas Borussia Dortmund. Dua gol Bayern dicetak oleh Arjen Robben di menit 107 dan digandakan oleh Thomas Muller pada menit 123.

Kedua tim bermain imbang selama waktu normal 90 menit, sehingga harus memasuki dua babak perpanjangan waktu. Pada babak perpanjangan inilah, Bayern membuktikan diri sebagai penguasa sepakbola Jerman.

Arjen Robben membuat Bayern unggul ketika menuntaskan umpan jauh Jerome Boateng yang memenangkan duel dengan pemain belakang Dortmund. Tendangan rendah Robben gagal diantisipasi Roman Weidenfeller. Bola yang dihalau Weidenfeller dengan tangan justru masuk ke gawang sendiri. Robben hampir mencatatkan namanya di papan skor sekali lagi andai ia mampu menaklukan Weidenfeller beberapa menit setelah gol pertama.

Dortmund yang berusaha membalas melancarkan serangan bertubi-tubi di menit terakhir. Marco Reus mendapat peluang emas di ujung pertandingan tetapi tendangannya masih mengenai kaki Jerome Boateng. Bola melayang di atas mistar Manuel Neuer dan kedudukan 1-0 tidak berubah.

Petaka datang bagi Dortmund ketika umpan Robben dari lini tengah mampu dijangkau Muller yang berlari dari belakang. Upaya pemain Dortmund menghentikan Muller sekali lagi gagal. Muler mengecoh Weidenfeller yang berlari keluar gawang dengan bergerak lebih ke arah kiri gawang. Saat Weidenfeller kehilangan posisinya, Muller menendang bola ke dalam gawang kosong.

Seluruh pemain dan official Bayern berhamburan keluar. Saling peluk dan tost terlihat di kubu Bayern. Sebaliknya, kubu Dortmund terlihat menunduk dan terpukul. Jurgen Klopp berkali-kali menggelengkan kepalanya menyaksikan kekalahan anak anak asuhannya.

Gelengan kepala Klopp sejatinya merupakan gelengan kepala para pencinta Bayern. Pasca kekalahan 0-5 di semi-final liga Champions 2013/2014 dari Madrid, inilah pertama kalinya Bayern menerapkan pola serangan balik sporadis. Gaya penguasaan bola masih dipertahankan Bayern. Namun Pep Guardiola menahan para pemainnya untuk tidak melancarkan serangan bertubi-tubi seperti apa yang dilakukannya selama ini. Pep nampaknya belajar, bahwa kemenangan tidak selalu diraih dengan permainan indah. Tim yang bermain dengan serangan balik seperti Madrid pun bisa memenangkan pertandingan.

Taktik mengamankan bola di area pertahanan sambil sesekali melancarkan serangan ternyata efektif untuk Bayern. Bayern menyimpan semua pemain agresif mereka, termasuk striker murni Claudio Pizzaro yang baru masuk pada perpanjangan waktu. Musim depan, kita akan melihat Bayern dengan wajah ganda. Satu sisi adalah Bayern yang menguasai bola dan menyerang secara bergelombang. Disisi lain adalah Bayern yang menguasai bola dan melancarkan serangan balik cepat.

sumber : RCTI-Bundesliga.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun