Ia ragu apakah keinginan dapat ditundukannya? Mungkin ia bisa jika, keinginan itu terletak di seberang sana. Tetapi dengan semua kekuasaan dan kebebasan yang ada dalam tangannya, dapatkah ia menundukan dirinya?
"Terakhir."
Suara Rahab menamatkan gelisah hatinya.
"Kamu akan menemukan dunia berbeda saat tiba di ujung perjalanan. Ini perjalanan waktu. Setelah keluar dari kendaraan ini, semua yang dilihat, dirasa, dialami dan didengar akan terhapus dari ingatan. "
Rahab berhenti berbicara. Ia memperhatikan reaksi Guruh sesudahnya.
"Bagaimana kalau aku memasuki matrix?"
Guruh berupaya menemukan sebuah jawaban.
"Jangan pernah memasuki matrix, Guruh. Apapun yang terjadi."
Rahab menjawab dengan suara yang hampir tidak terdengar.
Blip!
Sebuah lampu di pelataran downtown menyala.