"Saudara-saudara, silahkan berdiri.Â
Marilah. Kamu bersama semua saudara membawa hidup pada kubus ini."
Para laki-laki mengangkat tangan kanan mereka. Bahu, siku dan telapak tangan yang terangkat membentuk sudut 90 derajat. Setengah piramida. Jari-jari tangan menempel rapat satu sama lain. Seperti Hitler menunjukan salamnya kepada pendukungnya.
"Kamu, dan semua saudara laki-lakimu berjanji untuk menjaga perintah dan perjanjian ini di hadapan tuhan, malaikat, para saksi dan bala tentaranya. Sekarang, biarlah setiap kita yang hadir dan mengangkat tangannya mengatakan: Ya."
"Ya!"
Semua pasangan muda yang hadir mengangkat tangan kanan mereka dan menjawab.Â
Setelahnya, mereka kembali menurunkan tangan.Â
"Kepada kamu akan diberikan token pertama imam agung. Sebagai kunci untuk memasuki pelataran suci. Token ini berisi nama dan tanda. Sama seperti token yang diberikan kepada Adam."
" Token ini juga bersifat rahasia yang dalam keadaan apapun tidak boleh diketahui orang lain. Ia berisi hukum dan perjanjian yang mengikat kita di hadapan tuhan, malaikat dan para saksinya."
"Token pertama  diberikan kepada imam agung melalui jabatan tangan kanan."
Laki-laki yang bersujud di depan altar bersama pasangannya mengulurkan tangan kanan. Jari telunjuk, tengah, manis dan kelingking dirapatkan. Ibu jari dibuka dengan posisi melengkung.
Bentuk telapak tangan kanannya tidak seperti orang yang hendak berjabat, tetapi lebih seperti orang menadahkan tangan. Pemimpin acara menjabat tangannya dengan posisi tangan yang sama.