Mohon tunggu...
Shoim Rizfan
Shoim Rizfan Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Indahnya kedamaian Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Satu Lagi tentang Mati (Heboh Meninggal di Kamar Mandi)

2 Januari 2012   11:11 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:26 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Mengenai kematian, semua yang hidup akan mengalami mati. Mati bisa dimana saja mau dijalan, rumah, kampus, pesawat pokoknya bisa dimana saja. Tidak ada yang bisa luput dari kematian meskipun kita sembunyi di Goa batu sekalipun kalau sudah waktunya, malaikat maut akan menjemput dan memisahkan ruh kita dari raga kita yang kita cintai ini

Sebaik-baik mati atau proses meninggalkan dunia yang Fana’ ini adalah mati secara Khusnul khotimah(baik di ujung kehidupan) dan ini adalah impian semua muslim di dunia ini, dan sangat tidak diharapkan ketika manusia meninggal dengan tidak dalam keadaan baik (khusnul khotimah)

Pernah saya mendengar disaat ta’lim, kalau manusia meninggal sesuai dengan Hobinya(Benar enggaknya saya belum mengecek hadistnya). Guru meninggal ketika mengajar, petani meninggal disawah pelacur meninggal ketika melacur, dan lain lain sesuai hobi masing-masing, ketika hobi itu dijadikan ladang Jihad untuk keluarga(Jihad tidak hanya berperang saja yah..apalagi Bomber saya sangat menentang jika dikatakan Jihad) saya rasa tidak ada masalah dengan itu dan ketika meninggal dalam keadaan ber”Jihad” insyaallah menjadi jembatan menuju kematian “Husnul Khotimah” dan surga balasannya

Tapi apa daya disebagian pola kehidupan hedonisme yang melanda anak-anak muda kita banyak yang berpikiran mati akan datang pada saat sudah tua, padahal mati bisa kapan saja dan datang sesuai kesepakatan yang sudah digariskan sang pencipta ketika kita masih di rahim Ibu-ibu kita.

Kalau ketika meninggal dalam keadaan baik insyaallah semua setuju dikatakan khusnul khotimah, tapi ketika ketika meninggal itu dalam keadaan tidak baik misalnya : di Bar, Club malam, lokalisasi dan lebih seram lagi ketika ada berita di media sedang (maaf)telanjang sesama laki-laki meninggal dikamar mandi(wallahu a’lam).

Terlepas kategori baik itu sesuai ajaran Tuhan dan buruk itu kebalikannya, ataupun tidak mengikuti baik menurut tuhan mungkin etika kesopanan yang ada di Masyarakat dan serasa aib yang terbuka kepenjuru nusantara jika ada saudara atau bahkan kita sendiri yang meninggal dalam keadaan tidak baik (wallahu a’lam)

Mudah-mudahan kita semua meninggal dalam keadaan terbaik menurut Tuhan(Khusnul Khotimah)

“Setiap yang bernyawa itu pasti akan mengalami kematian.”(QS. Ali ‘Imran: 185)

Mari kita bermuhasabah diri untuk menuju manusia yang santun dan berguna bagi orang lain dan dijauhkan dari sifat sombong sebagai manusia bumi

Wallahu a’lam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun