Belakangan ini travelling atau jalan-jalan marak sekali dilakukan oleh masyarakat dari berbagai kalangan. Alasannya pun beragam, ada yang benar-benar ingin jalan-jalan, tuntutan pekerjaan atau bahkan karna "tuntutan sosial". Nah, yang terakhir ini menarik perhatian saya, karena umumnya orang yang berlibur dengan alasan tersebut tidak benar-benar menikmati liburannya, biasanya sih cuma untuk sekedar pamer foto atau buat gaya-gayaan check in di Path atau Foursquare, hehehe. #NoOffense
Kembali ke judul tulisan saya. Mungkin banyak yang belum tau atau mungkin tau tapi ga tau2 banget kalau ternyata Jakarta ini punya sejumlah pantai yang bagusnya bisa lah di bandingin sama pantai di Bali. Iya, Pantai-pantai di Kepulauan Seribu itu baguuusss banget, saya sendiri juga masih sering takjub ngeliat keindahan pantai-pantai itu. Kalau lagi iseng mungkin bisa coba googling keyword nama-nama pulau di Kep. Seribu tsb seperti Pulau Karya, Pulau Tidung, Pulau Pramuka, Pulau Air dsb.
[caption id="attachment_319462" align="aligncenter" width="448" caption="Salah satu pemandangan yang bisa dilihat di Pulau Karya, 5 menit dari Pulau Pramuka (Doc. Pribadi)"][/caption]
Kalau kata orang bule "No Pain, No Gain". Hal ini saya rasakan betul setiap kali saya mau berlibur ke salah satu Kep.Seribu. Transportasi umum untuk sampa ke Pulau saya rasakan masih lumayan sulit, walaupun pemerintah sudah melakukan sedikit pembenahan namun masih saja terasa kurang disana sini.
Satu-satunya cara untuk bisa mencapai ke pulau-pulau tersebut adalah dengan jalur laut. Mungkin bisa pake jalur udara, kalau kalian punya helicopter. Biar seru mendaratnya jangan di helipad, tapi terjun aja langsung ke laut Jakarta pake parasut lengkap dengan bikini atau baju renang, hehehe.
Nah, untuk nyebrang ada 3 cara nih yang bisa dipakai. Kalau kebetulan kantong kalian setebel tumpukan modul skripsi kalian bisa nyebrang dari dermaga di Ancol pake kapal predator yang memiliki kecepatan tinggi. Harga tiketnya beragam, mulai dari Rp. 180.ooo untuk kapal yang biasa sampai Rp.500.000 untuk kapal speed boat kece kaya di film2 per sekali jalan. Jarak tempuhnya ke Pulau terdekat bisa cuma 10-15 menit.
Buat yang kantongnya setipis jilbab berbahan paris, jangan bersedih. Sesungguhnya ada kemudahan di setiap keboke'an. Selain dermaga ancol masih ada (setidaknya) 2 dermaga lagi yang bisa kalian gunakan untuk menyebrang.
Pertama adalah dermaga yang dikenal dengan dermaga pasar ikan atau dermaga lama. Saya pribadi menghindari sekali untuk menggunakan kapal dari dermaga ini, karena ya bisa ditebak lah dermaga ini wanginya jauh dari harapan kita, hehe bau banget, aksesnya juga masih susah karena jalannya becek. Tapi kelebihan dari dermaga ini adalah banyaknya jumlah kapal yang siaga untuk menyebrang ke pulau jadi gak usah panjang-panjang antri, ya walaupun harus rela mengahabiskan sisa perjalanan dengan bersebelahan dengan belanjaan orang-orang pulau yang isinya beragam. Harga tiketnya (kalau belum berubah Rp 35.000), harga tiket ini tidak mencakup asuransi keselamatan dan agar bisa nyaman menyebrang kita tetap harus datang pagi-pagi ke dermaga. Saya sarankan untuk tiba di dermaga tidak lebih dari pukul 6.30 pagi.
Kalian tidak sanggup berjalan di jalanan becek dan mencium bau berbagai jenis ikan ? Tenang, ada alternatif dermaga lainnya. Dermaga yang baru berusia balita ini biasa disebut dermaga baru, penampakannya seperti dibawah ini
[caption id="attachment_319463" align="aligncenter" width="448" caption="Ini penampakan luar dermaga baru (Doc.Pribadi)"]
Ruangan tunggu di dermaga ini juga relatif jauh lebih nyaman dari dermaga lama. Dengan harga yang sama dengan di dermaga lama kita bisa mendapatkan asuransi keselamatan dan juga snack untuk mengisi perut selama perjalanan. Â Kapal yang digunakan di dermaga ini adalah kapal cepat yang diberi nama Kerapu dan Lumba-Lumba
