Mohon tunggu...
Rony Tanga Layuk
Rony Tanga Layuk Mohon Tunggu... Trainer & Human Resources Management -

Keep fighting till the end

Selanjutnya

Tutup

Money

Toxic Leadership Atau Kepemimpinan Beracun

31 Oktober 2015   17:00 Diperbarui: 31 Oktober 2015   18:16 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Dipastikan bahwa setiap perusahaan tidak menyadari sedang mempekerjakan karyawan dengan typical "toxic" alias "beracun". Maksudnya beracun bukanlah seperti memberi setetes obat nyamuk cair ke dalam minuman karyawan. Bukan begitu maksudnya mba bro. Tetapi dengan tidak menghargai pendapat karyawan lain, tidak menghargai hasil kerja, dan selalu menjatuhkan orang lain di depan umum. Pendapat dan kinerja karyawan lain selalu salah dan dirinya yang benar. Hal ini berdampak pada produktifitas karyawan dan berujung pada turn over yang tinggi.

Kepemimpinan beracun berpengaruh negatif terhadap produktifitas karyawan. Bahkan kepemimpinan beracun adalah risiko sumber daya manusia dan perusahaan yang baik akan memanage menjadi bagian Manajemen Risiko Perspektif Ketenagakerjaan.Jadilah karyawan berpikir positif dan hargailah karyawan lain sekalipun belum memenuhi ekspektasi. Bukankah perusahaan memiliki Manajemen Reward & Punishment sebagai "mahkamah" yang objektif di dalam perusahaan.Selamat bekerja dan menjadi karyawan produktif.
Sampai jumpa pada seri Manajemen selanjutnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun