Pada dasarnya setiap kita(individu) mempunyai sisi hitam atau keburukan, baik itu perbuatan, perkataan, tulisan bahkan lamunan. No body perfect, yaa bisa dibilang begitu. Cerita hitam atau keburukan tentang orang Indonesia banyak sekali, baik itu yang berada diluar negri maupun yang berada didalam negri. Yang tentunya hampir setiap kompasianer sudah tahu. Karna hampir 99% kompasianer itu sendiri orang Indonesia. Yang ingin saya ceritakan disini tentang Malaysia dan penghuninya(sesuai dengan judul), dan mungkin belum banyak yang tahu kecuali bagi mereka yang pernah berkunjung, tinggal atau kerja di Malaysia. Tanpa bermaksud untuk merendahkan atau menyudutkan. Dengan dasar hanya ingin berbagi, khususnya berbagi pengalaman pribadi selama hampir 4 tahun hidup disini(Malaysia), yang dengan harapan ada sedikit manfaatnya untuk orang lain. *** Malaysia(khususnya Kuala Lumpur), mempunyai 3 suku bangsa, tiga disini adalah yang paling ramai jumlahnya. Yaitu suku melayu, suku cina, dan suku tamil. Sisi hitam atau keburukan dari ketiganya pun berbeda beda. melayu identik dengan narkoba, cina identik dengan judi dan prostitusi, dan tamil identik dengan pencurian dan kekerasan. Sisi hitam dari ketiga suku itu sudah saya pernah lihat dan saksikan dengan mata kepala sendiri, nyata dan memang begitu. Dan juga mungkin memang sudah tidak asing lagi dalam masyarakat malaysia itu sendiri, begitu juga dikalangan orang asing/pekerja asing, perkara ini sudah menjadi buah bibir dari generasi ke generasi. Dan juga dari kalangan orang2 indonesia yang saya kenal disini, pun juga demikian. cerita lama. * Suku Melayu dan narkoba Seorang kawan berketurunan melayu pernah bercerita, dia memperoleh atau membeli narkoba(ganja) dari seorang polisi, yang tentu saja polisi melayu juga. Dan memang dari data kepolisian menunjukan bahwa kaum melayu menempati posisi no 1 dalam kasus narkoba. * Suku Cina, judi dan prostitusi Jika anda main ke Kuala Lumpur pasti dengan mudahnya anda menemukan kedai2 toto atau tempat memasang nomer buntut. Legal. Dan pastinya bos2nya orang cina(kaum cina malaysia). Untuk prostitusi pun demikian, kalau tidak percaya, jika anda main ke KL, coba mampir ke: Jalan Brickfields(belakang stsn monorel KL central), Jln. bukit bintang (dilokasi ini sedikit tertutup, tapi kalau anda jeli pasti mudah menemukannya), Jln Petaling Jaya, khusus Lorong H.Taib dan Chowkit(black area, nanti saya jabarkan dibawah). Semua berada dikuala lumpur, soal legal gak nya saya kurang paham, dan mungkin masih banyak lagi. (?) * Tamil, pencurian dan kekerasan Kebetulan rumah saya pernah mau kemasukan pencuri(hampir hampir), kejadiannya pada minggu pagi sekitar pukul 7.30. Teman saya bangun untuk mengambil handuk(teman saya kristian), seperti biasa diminggu pagi pasti dia yang pertama bangun, karna akan pergi ke Gereja. [caption id="attachment_85096" align="alignright" width="150" caption="kawasan pabrik. tempat sya kerja. dok pribadi."][/caption] Teman saya mendapati pintu dalam keadaan tidak terkunci dari dalam, lalu diapun membuka pintu tersebut, dan ternyata ada lelaki tamil didepan pintu dengan membawa tas. Belum sempat teman saya menanyakan kepentingannya, lelaki itu terlebih dahulu bicara(kepalang malu mungkin), berdalih mencari kawannya yang orang tamil juga. Lalu teman saya menjawab bahwa disini rumah orang cina dan segera menyuruhnya pergi. Ada juga kasus kekerasan yang menimpa dua rekan sekerja saya(disekitar pabrik, tempat sya kerja). - Security Nepal ditodong ketika dalam perjalanan pulng dari membeli makan, alhasil Hp dan sejumlah uang lenyap. - Seorang spv QC India(orang India asli) dipukul dan dianiyaya ketika ia berdiri didepan pabrik saat sedang menghisap rokok sambil nelpon. (yang kebetulan pelaku dari kedua kejadian itu adalah suku tamil malaysia). Dari info hasil obrolan sesama pekerja(lokal dan asing) diwarung kopi dekat pabrik, ternyata kawasan tempat saya bekerja masuk dalam daftar hitam, memang sering terjadi tindakan kriminal dikawasan itu(bisa dibilang pulo gadungnya malaysia). *** Bicara kejahatan, orang Indonesia disinipun tidak terkecuali, banyak juga yang terlibat kejahatan, seperti bunuh, perampokan dan penyeluk saku(copet). Diparagraf atas saya tuliskan black area untuk Lorong H.Taib dan Chowkit. Daerah ini bisa disebut kawasan orang Indonesia, karna mulai dari makanannya, produk2 kosmetik, pedagangnya dan pembelinya adalah Indonesia(seperti saya). bahkan sampai copetpun ada, yang kebetulan orang Indonesia. hehehe... Black area atau kawasan panas, wajar gelar itu disandang, karna di area ini memang segala jenis kejahatan ada, mulai dari kekerasan, miras, copet sampai prostitusi dll. Tapi kawasan ini adalah salah satu tempat favorit saya, selain untuk melepas kangen dengan masakan2 tanah air juga ada black market atau bisa dibilang pasar ularnya KL, banyak barang2 bagus disana, mulai dari second hand sampai barang baru, yang tentunya dengan harga miring. 2 dari 3 sepatu saya beli disana, hehehe... Dalam kasus kekerasan dan copet, bagi saya yang pernah tinggal kurang lebih 2 thn diJakarta, menilai, rasanya Jakarta lebih parah dalam hal ini. Yang menjadi keuntungan tersendiri bagi saya pribadi, karna sudah terbiasa menemukan hal ini di Jakarta, jadi ketika menemukan hal serupa di KL sudah tidak kaget lagi. Dan tentang penjahat sini(malaysia), untuk khasus kekerasan dan pencurian, mereka lebih cenderung melakukannya terhadap orang asing/pekerja asing. Perlu digaris bawahi disini, bahwa suku2 yang saya sebutkan tidak semuanya jahat, penilaian ini hanya berdasarkan sisi negatif dan pengalaman pribadi saja. Setiap kita mempunyai sisi hitam atau keburukan, dan kita harus akui itu. salam positif. tulisan terdahulu: - Warna warna Kehidupan - Hitam Warnaku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H