Bagi sebagian orang yang kurang “paham” dengan maksud dan tujuan nya, keberadaan Jemaah Tabligh (JT) dianggap aneh dan bahkan dianggap mengganggu.
Banyak kritikan dan penolakan yang dialami JT,bahkan sampai ada juga yang menganggapnya sesat. Biasanya komentar negative seperti itu keluar dari orang yang tidak pernah mengikuti kegiatan JT secara total dan menyeluruh. Tapi setelah kita terjun dan ikuti seluruh kegiatannya, makabarulah kita bisa menilai!
Pengalaman sya selama mengikuti kegiatan JT diMalaysia, tidak satupun kegiatan dari JT yang sya rasa menyimpang dari ajaran Islam, bahkan banyak sya mendapat Ilmu dan pengalaman2 “mantap”.
Contoh sederhana yang menurut sya sangat positif adalah dalam urusan makan, uang untuk makan kami peroleh dari hasil patungan, dan cara makan’nya pun sangat kekeluargaan (satu pinggan besar dikepung 4/5 orang). Cara makan seperti ini mengingatkan sya semasa dikampung halaman (ngeliwetdotcom). Sungguh nikmat dan terasa hangat.
Malaysia adalah negara yang menjadikan Islam sebagai Agama resmi negara (Agama lain diakui dan dihormati), tapi sangat disayangkan terjadi “penolakan” terhadap JT.
Begini ceritanya… Jum’at kemarin (tgl 20 mei), seorang kawan memberitahu sya, bahwa akan ada kegiatan JT di Shah Alam, JT gabungan antara Malaysia dan Indonesia. Kegiatan dimulai pd sabtu pagi, tapi dikarenakan sya kerja pada hari sabtu, maka sya baru bisa bergabung pada sore harinya.
Dan sabtu sore ketika sya menelpon untuk mengabari perihal kedatangan sya untuk bergabung di Shah Alam, ternyata ada perubahan lokasi. Lokasi awal kami akan I-tikaf di Masjid X, tapi ditukar kepada Masjid Y (masih di Shah Alam). Tanpa banyak Tanya, sya pun menuju Masjid Y.
Sesampai di Masjid Y barulah sya tanyakan perihal kepindahan lokasi ini, oohh ternyata terjadi penolakan di Masjid X, dan alasan pengurus Masjid X adalah, dikarenakan lokasi Masjid yang bersebelahan dengan kedai kedai makan. Katanya, nanti kalau Masjid dibuka 24jam maka akan banyak peniaga peniaga kedai makan mengambil air di Masjid. (oolala.. kedekut sangat lah pakcik ini).
Tapi pihak Masjid X membantu mencarikan Masjid lain sebagai gantinya. Dengan berprasangka baik akhirnya Jamaah pun ikut arahan dan akur berpindah ke Masjid Y.
Ooolala… ternyata berprasangka baik itu berbuah manis, Masjid Y yang ditunjuk ternyata sesuai dengan target dan misi JT, ianya dikarenakan Masjid Y ini berlokasikan dikawasan perumahan orang Melayu dan ternyata selalu sepi kerika solat berjamaah.
Akhirkata, marilah kita ramaikan Masjid Masjid, bagaimanapun solat berjamaah ianya lebih baik daripada solat bersendirian. Dan selalu berprasangka baik lah.
Jom keluar.. 3 hari, 40 hari, 4 bulan….
salam Tabligh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H