Mohon tunggu...
Ronny Nasputra
Ronny Nasputra Mohon Tunggu... -

Aktivis pemberdayaan masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Padi Salibu (Sistem Bertanam Padi Tanpa Benih) Kearifan Lokal yang Dimodifikasi Menuju Swasembada Pangan

9 November 2014   03:46 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:17 2064
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Makanan Pokok Bangsa kita pada hari ini adalah Beras, mengalahkan makanan pokok tradisional seperti Jagung (Madura) dan Sagu (Papua). Hal ini terlepas dari kebijakan yang berlalu yang terlalu fokus pada Beras, sehingga Beras bukan hanya sebagai komoditi Ekonomi akan tetapi juga menjelma menjadi komoditi Politik.

Persoalan mendasar pada saat ini adalah persoalan pasokan Beras dari petani yang berfluktuatif sehingga pada saat tertentu di luar Panen Raya dan panen rendeng, pemerintah sering mengeluarkan kebijakan impor beras.

Dalam rangka memacu peningkatan produksi beras dan menekan biaya produksi dalam berbudidaya tanaman padi, jauh-jauh hari ternyata nenek moyang kita telah mengetahui teknik dan metodenya,. Untuk Lokal spesifik di sumatera Barat dikenal dengan sistem Salibu, untuk para peneliti di kenal istilah Ratoon. Sejak bertahun-tahun yang lalu sistem Salibu/Ratoon ini diteliti ternyata tidak memberikan dampak hasil yang memuaskan, hasil yang dicapai tidak pernah mendekati 60-70% dari panen awal, hal ini lah yang melemahkan semangat para peneliti dalam mengeksplorasi sistem Salibu/Ratoon ini.

Ternyata dipedalam Sumatera, Kabupaten Tanah Datar pada Khususnya Sistem Salibu ini menjadi andalan utama para petani di sini dimana hasilnya mencapai 90-130% dari panen pertama dan dapat dipanen hingga 7 kali panen, dimana petani hanya 1 kali saja menanam benih, panenya bisa 7 kali, dengan hasil yang setara dengan panen awal.

Hal ini sangat membantu petani di Sumatera Barat, dimana petani tidak perlu lagi mengeluarkan upah untuk penyemaian bibit dan biaya untuk membajak sawah dapat dihilangkan dan kebutuhan pupuk hanya menjadi 1/3 dari kebutuhan kalau dilaksanakan dengan sistem Tanam pindah/Konvensional.

Kunci dari teknik Padi Salibu ini adalah :

1. Pemotongan Batang padi harus dekat dengan tanah, agar waktu tumbuh akar ke tanah dapat langsung masuk ke tanah, pemotongan batang 3-5 cm dari permukaan tanah.

2.Setelah dipotong masukan air ke lahan sawah dengan sistem macak-macak ( Berair tetapi tidak tergenang)

3. Laksanakan penjarangan dengan membelah rumpun yang subur dan dipindah ke rumpun yang kosong.

4.Pemupukan dilaksanakan beberapa hari sesudah pemotongan rumpun padi.

Kalau  kunci-kunci ini terlaksana secara disiplin oleh petani akan jauh menghemat biaya produksi berusaha tani tanaman padi dan meningkatkan produksi padi di tingkat petani dan menghemat pemakaian pupuk an organik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun