Mohon tunggu...
Ronny Adolof Buol
Ronny Adolof Buol Mohon Tunggu... Fotografer -

Suka membaca dan hobby motret.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Makalehi - Misteri Tengkorak Tembo Yonding, Eksotis Danau dan Kehidupan Nelayan

21 Mei 2011   05:28 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:24 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pulau Makalehi berada dibawah administrasi Kecamatan Siau Barat. Pulau ini merupakan pulau terluar dari Kabupaten Siau Tagulandang Biaro, bahkan merupakan salah satu dari 92 pulau terluar Indonesia. Pulau ini berbentuk kerucut yang terpancung oleh letusan dahsyat Kala Pilo-Plistosen. Kawahnya terbuka ke arah barat daya. Mengakibatkan Pulau ini sangat indah dilihat dari udara yang merupakan perpaduan pasir pantai, bertemu birunya laut yang bergradasi dari muda ke tua.

Luas Pulau Makalehi + 300 Ha. Masyarakatnya 100 persen nelayan. Sehingga sangat ideal untuk menikmati wisata kehidupan masyarakat. Potensi hasil perikanan tangkap yang memadai merupakan salah satu objek yang patut diexplorasi. Masyarakatnya ahli membuat Kapal Pajeko (kapal penangkap ikan) dengan keterampilan alamiah. Kawah dari pulau ini membentuk sebuah danau yang sangat indah untuk dinikmati dari atas bukit yang mengelilinginya. Hampir seluruh masyarakat Makalehi hidup di sekitar danau. Danau ini sekaligus sumber air bagi kehidupan masyarakat Makalehi. Sempatkan diri untuk memancing ikan air tawar yang ukurannya “super” dengan alat pancing yang sederhana. Karena memang masyarakat Makalehi tidak gemar mengkonsumsi ikan air tawar. Di bebukitan di atas danau ini terdapat sekumpulan tegkorak yang terselebung misteri. Tembo Yonding, demikian masyarakat menamakannya. Konon, tengkorak ini susah untuk diabadikan. Beberapa usaha untuk memotretnya selalu gagal. Beruntung gambar yang tersaji diatas berhasil diabadikan. Demikian pula, beberapa mitos menyelebungi keberadaan tengkorak-tengkorak ini, yang dipercaya sebagai penjaga Pulau Makalehi. Masyarakat Makalehi percaya, jika kumpulan Tengkorak ini diganggu akan mendatangkan angin ribut lokal yang mengakibatkan gelombang laut yang berbahaya bagi nelayan.
Terlepas dari itu semua, Pulau Makalehi menawarkan sejuta eksplorasi alam yang menantang. Sunset yang tanpa halang akan menjadi sajian eksotis di tengah kehidupan nelayan yang akan pergi melaut. Dan nikmati pula kehidupan subuh ala nelayan yang baru menambatkan perahu dengan tangkapan ikan yang menggoda untuk dibakar dan langsung dilahap.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun