Di Portal ini ternyata banyak yang mengedit tulisan soal seks pranikah... Saya jadi turut senang untuk sekadar memposting ulang tt pokok ini di sini, salinan artikel yang di buat dari situs resminya yang berjudul "Will Sex Improve Our Relationship?" , berikut sebagian isinya: (khusus untuk kaum muda, orang tua juga boleh karena pengalaman mereka dulu bisa jadi bersangkutan dengan ini) Perhatikan skenario ini: Helen baru mengenal Marthin selama dua bulan, tetapi ia merasa sepertinya sudah lama sekali mengenalnya. Mereka terus ber-SMS-an, ngobrol berjam-jam di telepon, dan obrolan mereka pun nyambung! Tetapi sekarang, sewaktu berduaan dalam mobil di bawah sinar rembulan, Marthin ingin lebih dari sekadar ngobrol.
Selama dua bulan berakhir, Marthin dan Helen hanya berpegangan tangan dan berciuman pipi. Helen tidak ingin lebih dari itu. Tetapi, dia pun tidak mau kehilngan Marthin. Hanya Marthin yang membuatnya merasa begitu cantik, begitu istimewa. 'Lagian,' katanya dalam hati, 'kami kan saling cinta.’
Melakukan hubungan seks pranikah melecehkan karunia Allah. Itu seperti hadiah lukisan yang dijadikan keset Kalau kamu menentang hukum alam, misalnya hukum gravitasi, kamu menanggung konsekuensinya. Begitu juga kalau kamu menentang hukum moral (dalam kitab suci), misalnya yang menyatakan, 'Jauhkan diri dari percabulan.” Apa konsekuensinya jika perintah itu tidak ditaati? .... “Ia yang mempraktekkan percabulan berbuat dosa terhadap tubuhnya sendiri.” Mengapa itu benar? Coba tulis di bawah ini dampak buruk akibat hubungan seks pranikah.
- .......
- .......
- .......
Sekarang, perhatikan apa yang kamu tulis. Apakah kamu juga menyertakan penyakit lewat hubungan seksual, kehamilan yang tidak diinginkan, atau tidak lagi diperkenan Allah? Itu pastilah konsekuensi mengancurkan yang bisa di alami siapa pun yang melanggar hukum moral Allah mengenai percabulan. Namun, tetap saja kamu bisa tergoda. Mungkin kamu juga berpikir, 'Aku tidak akan apa-apa kok.’ Lagi pula, semua orang juga berhubungan seks, 'kan? Teman-temanmu di sekolah membual tentang petualangan mereka, danmereka kelihatannya baik-baik saja. Barangkali, seperti Helen di skenario pembuka, kamu bahkan merasa bahwa hubungan seks akan lebih mengakrabkan kamu dengan pasanganmu. Selain itu, siapa yang mau di ejek karena masih perawan? Mending menyerah saja, bukan?
JADILAH PAHLAWAN!
Kalau kamu sedang berkencan, apakah kamu benar-benar menyayangi gadismu? (selain pria situasi yang sama juga untuk peremuan) Maka, tunjukan kepadanya bahwa kamu punya . . .
- kekuatan untuk menjunjung tinggi hukum Allah
- hikmat untuk menghindari situasi yang menggoda
- kasih untuk memerhatikan kepentingannya
Maka, pacarmu mungkin akan seperasaan dengan gadis Syulamit, yang berkata: “Kekasihku milikku dan aku miliknya.” (Kidung Agung 2:16) Singkatnya, kamu akan menjadi pahlawannya! Tunggu dulu! Pertama-tama, tidak semua orangmelakukannya. Memang, kamu mungkin membaca statistik yang menunjukan bahwa jumlah remaja yang berhubungan seks semakin mengkhawatirkan. Misalnya, sebuah penelitian di AS menyingkapkan bahwa sebelum tamat SMU, 2 dari 3 remaja di negeri itu sudah aktif secara seksual. Tetapi, itu juga berarti bahwa 1 dari 3—jumlah yang cukup besar—tidak. Sekarang, bagaimana dengan yang aktif tersebut? Para peneliti mendapati bahwa banyak dari mereka mengalami satu atau beberapa kenyataan pahit berikut.
Kenyataan Pahit #1: PERASAN PEDIH. Sebagian besar remaja yang berhubungan seks pranikah mengatakan bahwa mereka menyesal setelahnya.
Kenyataan Pahit #2: PERASAAN CURIGA. Setelah berhubungan seks, masing-masing mulai berpikir, 'Dengan siapa lagi dia pernah berhubungan seks?’
Kenyataan Pahit #3: KETIDAKLOYALAN. Setelah berhubungan seks, anak lelaki lebih cenderung mencampakan pacarnya dan mencari yang baru.
Kenyataan Pahit #4: KEKECEWAAN. Jauh di lubuk hati, seorang gadis lebih menyukai seseorang yang maumelindungi dia, bukan memanfaatkan dia.
Selain itu, pikirkan: Banyak anak lelaki mengatakan bahwa mereka tidak akan pernah menikahi gadis yang sudah berhubungan seks dengan mereka. Mengapa? Karena mereka lebih menyukai seseorang yang lebih murni! Selengkapnya baca disini Untuk pendidikan tantang Seks Pranikah sangat baik agar orang tua memberikan informasi ini kepada putra putri mereka. Salam dan Selamat Membaca RNP
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H