http://politik.kompasiana.com/2011/08/19/nazaruddin-dihipnotis/ Ini adalah link yang diposting pak Robert yang mungkin juga tidak bisa di bantah lihat digital artikel ini (PENGARUH TERSELUBUNG: Fakta tentang Hal Gaib)
Hukum manusia tidak menjamin keadilan dan pemerataan kesejahteraan sosial, misalnya di negeri ini masih belum menemukan solusi penegakan hukum, issue besarnya tentang kepastian hukum, ketika lembaga legislatif mendapati persoalan korupsi issue publisitas kemudian dilemparkan ke lembaga yudikatif sementara penguasa ekskutif pun menemui jalan buntu karena terlilit kasus-kasus hukum yang tak kunjung tuntas, ternyata didapati tiga lembaga ini terus tersandera dalam siklus penyuapan.
Secara emosi pun banyak orang tidak kunjung menemukan keamanan. Sungguh menyedihkan, banyak orang yang berharap menemukan kedamaian dan kepuasan dalam perkawinan dan kehidupan keluarga akhirnya mengalami kekecewaan. Secara rohani, banyak orang yang pergi ke [tempat-tempat ibadat] malah menjadi bingung dan gundah. Mereka meragukan manfaat dari bimbingan yang mereka terima, apalagi sewaktu melihat tingkah laku yang tercela dan ajaran yang tidak berdasarkan Alkitab dari pemimpin agama mereka. Itu sebabnya, banyak orang merasa tidak punya pilihan kecuali berharap pada sains atau niat baik serta akal sehat sesama mereka. Tidak mengherankan, orang-orang di sekitar kita merasa sangat tidak aman atau memilih untuk tidak terlalu memusingkan masa depan mereka.Parafrasa dari w2011 6/15.
Tentu kita tidak ingin generasi mendatang tambah rusak secara mental karena pendahulu mereka tidak mampu mengatasi persoalan diatas. Contohnya hakim: kehilangan panutan munusia, sehingga tidak sanggup memastikan penegakan hukum. Sebenarnya tidak salalu hakim tetapi semua unsur dalam kekuasaan perlu rukun dengan anutan tertinggi~ sesungguhnya anutan yang sangat dilupakan adalah Pencipta mereka sendiri yang kini di abaikan, rasa takut akan Penguasa Yang Mahatingggi (Mazmur 83:18) di alam semesta ini telah pudar.
Mengapa Orang Melakukan Hal-Hal yang Buruk? Menipu melalui sarana politik, korupsi.
BANYAK orang akan menyetujui satu hal ini: Kita semua tidak sempurna dan karena itu berbuat salah dan melakukan hal-hal yang belakangan kita sesali. Sekalipun benar, apakah itu yang menjadi penyebab banyak perbuatan buruk, besar dan kecil, yang kita lihat atau dengar hampir setiap hari, secara langsung atau melalui media?
Meskipun tidak sempurna, manusia pada umumnya mengakui bahwa ada batasan moral yang tidak boleh dilanggar dan bahwa manusia sanggup menahan diri untuk tidak melakukan tindak kejahatan. Biasanya, orang-orang juga setuju bahwa ada perbedaan antara memfitnah dan mengatakan apa yang tidak benar karena khilaf, antara melakukan pembunuhan terencana dan mencederai orang secara tidak sengaja. Meskipun demikian, perbuatan yang mengejutkan sering kali dilakukan oleh orang yang tampak biasa-biasa saja di masyarakat. Mengapa? Mengapa orang melakukan hal-hal buruk?
Pembaca Kompasiana yang punya kitab suci boleh buka beberap prinsip didalamnya:
- “Karena penindasan, orang berhikmat dapat bertindak gila.”—PENGHOTBAH 7:7.
Alkitab mengakui bahwa adakalanya, karena dipaksa keadaan, orang melakukan hal-hal yang biasanya tidak akan mereka lakukan. Ada yang bahkan melakukan tindak kriminal dalam upaya mewujudkan apa yang mereka anggap sebagai solusi untuk penderitaan dan ketidakadilan. ”Dalam banyak kasus,” kata buku Urban Terrorism, ”motivasi utama seorang teroris adalah frustrasi murni terhadap kekuatan politik, sosial dan ekonomi yang tampaknya tidak dapat berubah.”
- “Akar segala kejahatan ialah cinta uang.”—1 TIMOTIUS 6:10, TERJEMAHAN BARU.
Ada yang mengatakan bahwa semua orang bisa dibeli, yang menyiratkan bahwa bahkan orang baik mau melanggar peraturan dan prinsip moral jika disodori banyak uang. Orang yang kelihatannya ramah dan baik hati di bawah keadaan normal seakan-akan berubah total menjadi menyebalkan dan garang kalau sudah menyangkut uang. Bayangkan banyaknya kejahatan yang berakar pada ketamakan—pemerasan, penipuan, penculikan, dan bahkan pembunuhan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!