Di tengah desa yang asri, Ngargosoko, tempat anak-anak tumbuh di lingkungan alam yang indah dan damai, sebuah upaya menjaga warisan budaya terus dilakukan lewat pendidikan lagu daerah kepada anak-anak sekolah dasar. Lagu daerah bukan hanya warisan nenek moyang; ia adalah identitas dan cerminan nilai-nilai luhur yang ada dalam budaya kita. Di SDN Ngargosoko, pendidikan musik tradisional ini bukan hanya soal melodi atau ritme, tetapi juga cara menanamkan rasa cinta tanah air dan kebanggaan akan budaya sendiri sejak dini.
Para guru dan tokoh masyarakat di Ngargosoko menyadari betul bahwa arus modernisasi dan perkembangan teknologi dapat membuat anak-anak lebih akrab dengan budaya asing. Namun, melalui pendidikan yang mengutamakan pengenalan lagu daerah, mereka berusaha agar anak-anak tidak melupakan akar budaya dan identitas Indonesia. Di sekolah ini, lagu daerah menjadi bagian dari kurikulum yang rutin diajarkan, baik di kelas musik maupun dalam kegiatan ekstrakurikuler.
Setiap lirik dalam lagu daerah memiliki makna mendalam yang mudah dipahami oleh anak-anak. Lagu-lagu seperti Suwe Ora Jamu, Gundhul Pacul, dan Lir-ilir bukan hanya mengajarkan anak-anak bernyanyi, tetapi juga memperkenalkan nilai-nilai seperti gotong royong, kebersamaan, kerja keras, serta kecintaan terhadap alam dan kehidupan yang sederhana. Lagu-lagu tersebut membawa pesan yang akrab dengan kehidupan sehari-hari masyarakat Ngargosoko, sehingga anak-anak merasa dekat dan relevan dengan budaya mereka sendiri.
Selain melatih anak-anak dalam hal musikalitas, lagu daerah juga memiliki peran penting dalam membangun karakter. Menyanyikan lagu-lagu daerah secara bersama-sama menciptakan suasana yang akrab dan penuh kebersamaan di antara para siswa. Guru-guru seringkali mengajak anak-anak bernyanyi lagu daerah di akhir jam pelajaran, di acara-acara sekolah, atau saat peringatan hari nasional. Saat menyanyikan lagu bersama, ada rasa kebanggaan dan ikatan yang tercipta, baik dengan teman-teman sekelas maupun dengan tanah air.
Masyarakat Ngargosoko pun mendukung penuh program ini. Para orang tua dan tokoh adat sering terlibat dalam kegiatan budaya di sekolah, mengajarkan anak-anak tentang makna di balik lagu-lagu yang mereka nyanyikan. Tokoh-tokoh adat memberikan penjelasan tentang asal-usul lagu, kaitannya dengan sejarah, dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, sehingga anak-anak tidak hanya menyanyikan lirik kosong, tetapi juga memahami makna dari setiap kata yang diucapkan.
Di tengah globalisasi yang mengancam kelestarian budaya lokal, pengajaran lagu daerah menjadi salah satu cara untuk membentengi generasi muda dari pengaruh budaya luar yang berlebihan. Dengan mengenalkan lagu daerah, SDN Ngargosoko berhasil menanamkan rasa cinta tanah air dan identitas budaya sejak dini, menjadikan anak-anak desa ini sebagai generasi yang bangga dan mencintai Indonesia dengan segenap hati. Inilah upaya sederhana namun penuh makna dari sebuah desa kecil untuk menjaga jati diri bangsa dan membekali anak-anak dengan warisan yang tak ternilai harganya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H